CIANJUR,cianjurekspres – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melaksanakan launching atau kick off “Program Gizi Hebat” di Kantor Desa Malati, Kec. Naringgul pada Sabtu, 25 November 2023 dan Kantor Desa Kertajadi, Kec. Cidaun pada Minggu, 26 November 2023.
Program Gizi Hebat merupakan salah satu bentuk kontribusi dari PT PLN (Persero) terhadap penanganan isu stunting melalui Divisi Komunikasi Korporat dan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan). Dalam pelaksanaannya, PLN bekerjasama dengan Yayasan Mitra Insan Sejahtera Cianjur.
“2019 data stunting Cianjur menarik perhatian Pusat,” kata Dwi Yogo, Project Manager program Gizi Hebat dari Yayasan Mitra Insan Sejahtera Cianjur.
Baca Juga:Peringati Hari Pohon Sedunia, Ratusan Bibit Pohon Ditanam di DAS Cisarua Cipanas CianjurPersib Menang 5-1 atas Dewa United, Ciro Alves Cetak Hattrick
“Dengan adanya program Gizi Hebat ini diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas asupan makanan penerima manfaat khususnya sumber protein,” sambungnya.
Lebih lanjut, Dwi menjabarkan ada tiga subprogram dalam program Gizi Hebat. Pertama, paket peduli gizi yakni pembagian bahan makanan terutama sumber protein setiap dua pekan selama 18 kali kepada 200 penerima manfaat.
Selanjutnya, edukasi nutrisi sebagai kegiatan pembinaan skala sedang setiap 6-8 bulan untuk upgrade pengetahuan ibu-ibu penerima manfaat tentang nutrisi dan pola asuh pemberian makanan. Terakhir, Posyandu yang terpilih akan dilakukan renovasi.
Sementara itu, Kades Malati, Hendra Irawan berterima kasih PLN telah memilih desanya untuk program penanganan isu stunting. “Warga Malati sangat bahagia, program Gizi Hebat PLN sangat luar biasa. Mudah-mudahan dapat sehat sesuai harapan kita bersama,” ucap Hendra.
Ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan Naringgul, Ijuh Sugandi yang juga menjabat sebagai Camat Naringgul, menegaskan bahwa pihaknya concern pada penurunan stunting. Ia pun berharap program Gizi Hebat ini dapat menurunkan angka stunting di daerahnya.
Apalagi saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan generasi emas menyambut bonus demografi 2045. Termasuk menyiapkan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh generasi Indonesia.
“Efek yang ditimbulkan dari stunting luar biasa karena menghambat kecerdasan anak dan risiko gangguan metabolik di kemudian hari sehingga menimbulkan penyakit degeneratif,” ujar Siti Fitriani mewakili Kepala Puskesmas Cidaun.
Baca Juga:Hari Guru Nasional, Cianjur Masih Kekurangan GuruTeruskan Tradisi Keilmuan Pesantren, Fraksi PKS Cianjur Gelar Lomba Baca Kitab Kuning
Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh Puskesmas saja namun membutuhkan kerjasama lintas sektor.