Pembelian Gula Pasir Dibatasi, Maksimal 2 Kilogram

Pembelian Gula Pasir Dibatasi, Maksimal 2 Kilogram
DIBATASI: Pembelian gula pasir saat ini dibatasi maksimal hanya 2 kilogram setiap pembeli antisipasi terjadinya kelangkaan. (IST)
1 Komentar

Cianjurekspres.net – Sejumlah warga di Kabupaten Cianjur mengeluh akibat dibatasinya pembelian gula pasir yakni 2 kiliogram per orang akibat adanya kelangkaan yang diakibatkan terhambatnya pasokan dari tingkat distributor.

Yulianti (36) seorang pembeli asal Cilaku, mengatakan, dibatasinya jumlah pembelian membuat masyarakat semakin resah terlebih ketersediaan minyak goreng pun hingga sekarang belum normal.

“Iya baru tahu kalau pembelian gula pasir dibatasi hanya 2 kilogram per orang dengan harga Rp15.000 per kilogram, sama halnya dengan minyak goreng,” ujarnya, kemarin (16/3).

Baca Juga:Ngaku Petugas PLN, Maling Berhasil Gasak HandphonePondok Obyek Wisata Pandanwangi Dibiarkan Rusak

Masitoh (39) seorang pembeli lainnya, mengatakan, adanya pembatasan jumlah pembelian gula pasir akan berdampak terhadap produksi pelaku UMKM yang dinilai sangat menyulitkan warga.

“Kebetulan saya punya dagangan kue di rumah. Biasanya saya sekali belanja gula itu 15 kilogram, tapi sekarang hanya 2 kilogram. Mana cukup untuk bahan baku kue,” kata dia.

Sandi, pedagang sembako di Pasar Muka, mengatakan, kenaikan harga gula pasir sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu dan merangkak hingga Rp15 ribu per kilogram sejak satu pekan terakhir, meski tingkat penjualan masih tetap tinggi.

Dia juuga mengakui pedagang masih mendapat kiriman dari distributor atau agen di Cianjur, tetapi sedikit terlambat karena faktor cuaca ekstrem .

“Untuk stok masih aman karena pasokan dari distributor dan agen masih ada, hanya pendistribusian sedikit terhambat,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan, salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga gula adalah distribusi yang terhambat.

“Kenaikan harga tidak hanya menjelang masuknya bulan puasa, tapi faktor cuaca yang menyebabkan pasokan tidak maksimal didistribusikan, ditambah kurangnya hasil panen ditingkat petani. Sehingga berbagai pembatasan pembelian dilakukan,” katanya.

Baca Juga:Pemkab Alokasikan Rp5 Miliar Bangun Jalur Puncak IIPersidangan Kasus WNA Berjalan Alot

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bulog Cianjur, untuk menekan harga dan memenuhi stok gula dalam operasi pasar tersebut, sebagai upaya mengantisipasi keterlambatan pasokan dari tingkat distributor.

“Kita akan berkoordinasi dengan Bulog yang mungkin memiliki stok termasuk sembako jenis lainnya, sehingga satu pekan menjelang masuknya bulan puasa, kita dapat menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik di Cianjur,” pungkasnya. (mg1/sri)

1 Komentar