CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Antisipasi bahaya mengonsumsi ‘chiki ngebul’ Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur melayangkan surat edaran kepada puskesmas dan sekolah di ruang lingkup kerjanya.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan sebagai langkah antisipasi bahaya mengonsumsi “chiki ngebul”, yang merupakan jajanan dengan efek asap dari nitrogen cair. Imbauan itu agar meningkatkan kewaspadaan.
Surat edaran antisipasi bahaya mengonsumsi “chiki ngebul” tersebut bentuknya berupa imbauan kepada instansi terkait.
Baca Juga:Properti Hasil Sitaan dari Koruptor DilelangMimpi Indonesia Gelar Balap Formula 1
“Surat yang kami sebarkan bentuknya (imbauan untuk meningkatkan) kewaspadaan untuk puskesmas dan sekolah yang ada di Cianjur meski belum ada laporan atau temuan kasus ‘chiki ngebul’,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy.
Irvan menegaskan pihaknya turut memastikan kalau edaran tersebut sudah diterima pihak puskesmas dan sekolah. “Selanjutnya disosialisasikan pada orang tua agar (mereka memastikan) anaknya tidak mengkonsumsi ‘chiki ngebul’,” tegasnya.
Ia mengatakan Kementerian Kesehatan juga sudah mengeluarkan surat edaran mengenai masalah “chiki ngebul” menyusul temuan kasus keracunan pada anak-anak yang mengonsumsi jajanan tersebut di daerah Tasikmalaya. Dia mengatakan penggunaan nitrogen cair dalam makanan dapat menimbulkan gangguan hingga kerusakan saluran pencernaan.
Karena itu, pihaknya juga mengimbau para orang tua meningkatkan pengawasan pada anak-anak guna memastikan mereka tidak membeli jajanan yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan seperti “chiki ngebul”. Dia juga menekankan pentingnya penyediaan makanan yang sehat, bergizi seimbang, dan aman bagi anak-anak.
Ciki ngebul atau ice smoke menjadi jajanan yang digemari anak-anak. Tapi, jajanan ini justru berbahaya.
Bukan cuma bisa menyebabkan luka bakar, cikibul atau ciki ngebul juga bisa menyebabkan kerusakan lambung.
Per 11 Januari 2023, total ada sebanyak 10 kasus keracunan akibat konsumsi ciki ngebul. Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma’ruf menuturkan rata-rata korban masih berusia anak-anak.
Baca Juga:Plus Minus Permainan Lato-latoNetizen Minta Erick Thohir Pinang Ratu Tisha
“Sampai saat ini kami selalu melakukan pemantauan secara ketat lewat puskesmas dan rumah sakit. Teman-teman di daerah juga sudah mulai bergerak,” kata Anas dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Kamis 12 Januari 2023 lalu.