Pernikahan Korban Gempa, Haru dan Bahagia

Pernikahan Korban Gempa, Haru dan Bahagia
MENIKAH: Suasana pernikahan Muhammad Nurdin dan Nida Khovia Syukur di Kampung Kuta Wetan, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Meski hanya dihadiri pihak keluarga acara pernikahan berangsung khidmat.(Ayi Sopiandi)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES –  Haru dan bahagia. Raut muka bahagia terpancar dari pasangan kekasih Muhammad Nurdin dan Nida Khovia Syukur. Korban gempa Cianjur di Kampung Kuta Wetan Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur itu baru saja melangsungkan pernikahan, Minggu (4/12/2022).

Haru dan bahagia. Tidak tampak tenda pengantin. Akad nikah pun berlangsung sederhana di rumahnya yang terdampak gempa tersebut. Bahkan santapan makanan untuk tamu undangan juga tidak tersedia.

Acara pernikahan korban gempa ini pun berlangsung sederhana. Tidak ada sambutan maupun penerimaan dari keluarga calon pengantin istri. Tamu yang hadir pun hanya kerabat keluarga dari kedua mempelai.

Baca Juga:Ciri-ciri Mokas yang Terkena BanjirBanyak Tips Membeli Mobil Bekas

“Saya terima nikah dan kawinnya Nida Khovia Syukur binti Abdul Syukur dengan mas kawin 5 gram emas dibayar kontan,” ucap Nurdin mantap menyebutkan prosesi ijab kabul.

Sontak, para saksi secara bersama menyebut sah, tanda akad nikah resmi terlaksana. Haru bahagia dan tangisan pun membanjiri area lokasi pernikahan, saat Nurdin menyalami satu persatu sanak saudara yang menyaksikan akad nikah.

“Alhamdulilah saya bisa melangsungkan akad nikah ini dengan lancar. Sekarang Nida jadi istri sah saya,” ucap Nurdin.

Nurdin mengatakan, pernikahannya sudah direncanakan sejak dua bulan. Data kedua mempelai pun sudah terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cugenang.

“Sebelum gempa saya bersama istri sudah mendaftar sejak dua bulan lalu, karena sudah terdaftar di KUA, jadi harus tetap digelar,” katanya.

Usai melangsungkan pernikahan, dia bersama istrinya akan kembali ke pengungsian lantaran rumahnya rusak kena dampak gempa bumi beberapa waktu lalu.

“Saya belum tahu mau tinggal di mana, namun sekarang saya bersama istri akan tinggal dulu sementara di pengungsian,” ujarnya.

Baca Juga:CIANJUR ANCUR DIENDAG KU LINI BADAGPengertian dan Cara Iklan di Cianjur Ekspres

Keduanya pun belum berpikir untuk berbulan madu karena kondisi saat ini yang masih dalam suasana bencana.

“Saya tidak kepikiran, paling di tenda pengungsian dulu,” katanya.

Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) Desa Sarampad, Ayi Sutisna mengatakan baru pertama kali mendampingi pelaksanaan akad nikah di wilayah Kecamatan Cugenang.

“Baru kali ini mendampingi akad nikah dalam kondisi dan keadaan seperti ini (bencana gempa),” ujarnya.

0 Komentar