Waspada! WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Status Darurat Global

Wajib Tahu! Ini Beda cacar Air dan Cacar Monyet, Tetap Waspada
Ilustrasi Cacar Monyet (Pixabay)
0 Komentar

Cianjurekspres.net- Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Peringatan ini mengesampingkan panel para ahli yang pendapatnya masih terbagi atas status wabah tersebut.

Pengumuman WHO sekaligus membuka jalan bagi peningkatan kerja sama global untuk menghentikan virus, yang telah menyebar ke puluhan negara. Terakhir kali WHO membuat deklarasi serupa adalah ketika tahap awal wabah Covid-19 pada Januari 2020.

Baca Juga:Sosok Erwin Ramdani, Pemain Persib yang Merupakan Anggota TNI‘Ini Sekolahku’ Berlanjut, BRI Renovasi SDN 006 Bandarsyah Natuna

Mengutip Bloomberg, Minggu (24/7/2022), Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Xavier Becerra menyebut keputusan WHO sebagai seruan untuk bertindak bagi komunitas kesehatan global.

“Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyediakan vaksin, pengujian, dan perawatan serta bertekad untuk mempercepat respons kami di hari-hari mendatang,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus secara pribadi turun tangan setelah sembilan anggota komite ahli menentang menyatakan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat, sementara enam anggota lainnya mendukung.

Tedros dan WHO sebelumnya telah menghadapi kritik di beberapa pihak bahwa mereka bertindak terlalu lambat untuk meningkatkan alarm tentang Covid.

“Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru,” katanya saat konferensi pers di Jenewa pada Sabtu (23/7/2022) waktu setempat.

Deklarasi resmi yang disebut dengan istilah PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) berlaku untuk peristiwa luar biasa yang membawa risiko kesehatan masyarakat melalui penyebaran penyakit secara internasional, dan peristiwa yang berpotensi memerlukan respons terkoordinasi.

Deklarasi ini dapat digunakan untuk mendorong negara-negara untuk bekerja sama dalam tindakan pencegahan, sambil membiarkan WHO merekomendasikan langkah-langkah seperti anjuran perjalanan atau travel advisories.

Baca Juga:Warga Empat Desa di Cugenang Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19 MassalHadapi Tekanan Inflasi, BI Jabar Respon Tantangan Global Melalui Digitalisasi

Pejabat kesehatan AS mengatakan kepada wartawan pada Jumat (23/7/2022) bahwa mereka telah mempertimbangkan deklarasi serupa, yang pada akhirnya akan diumumkan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

“Kami sedang melihat itu, melihat cara-cara apa yang dapat meningkatkan respons dengan mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat,” kata Ashish Jha, koordinator respons Covid Gedung Putih, Washington.

0 Komentar