Banjir Kembali Hantam Wilayah Ciherang, Puluhan Hektar Sawah dan Rumah Terendam

Banjir Kembali Hantam Wilayah Ciherang, Puluhan Hektar Sawah dan Rumah Terendam
PERBAIKI: Petugas tengah memperbaiki tanggul yang jebol. (FOTO: Ist)
0 Komentar

DESA Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur kembali diterjang bencana banjir, Minggu (7/11) malam. Akibatnya, puluhan hektar sawah dan rumah warga terendam banjir. Kejadian ini sudah ketiga kalinya terjadi dalam kurun waktu dua pekan.

Banjir yang melanda kali ini terbilang parah yang disebabkan jebolnya tanggul sepanjang kurang lebih 10 meter. Berdasarkan hasil laporan monitoring Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, terdapat 30 KK di Kampung Lio RT 01/RW 08, Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah yang terdampak banjir. Sedangkan di Kecamatan Sukaluyu, tepatnya di Kampung Lio RT 01/ RW 01, Desa Sindangraja ada 10 KK dan Kampung Sukasirna RT 01/ RW 03, Desa Sukasirna ada 5 KK. Totalnya keseluruhan 45 KK.

Adapun jumlah lahan persawahan yang tergenang, khusus di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah sebanyak 25 hektar dan 30 hektar di Kecamatan Sukaluyu, yakni 20 hektar di Desa Sindangraja serta 10 hektar di Desa Sukasirna.

Baca Juga:Jalan Desa di Takokak Masih Tertutup Longsor, Butuh Alat Berat untuk EvakuasiPolisi Ringkus Pelaku Penculikan Anak

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan, warga yang rumahnya terendam banjir sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. “Evakuasi warga ke rumah terdekat. Tim sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa dibantu oleh retana desa,” katanya kepada wartawan, Senin (8/11).

Dirinya mengungkapkan, banjir yang terjadi berasal dari jebolnya tanggul irigasi Beber dan saat ini dari hasil koordinasi akan dilaksanakan pengerjaan pemasangan bronjong melibatkan masyarakat serta dinas terkait.

“Akibat banjir tersebut, perabotan rumah tangga milik warga rusak. Kerugian ditaksir kurang lebih puluhan juta rupiah,” kata Rudi.

Sementara itu Camat Karangtengah, Djoko Purnomo, mengungkapkan, selama dua pekan sudah terjadi sebanyak tiga kali bencana banjir di Desa Ciherang. Khusus kejadian banjir pada Minggu (7/11) malam, menurutnya, selain dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi hingga mengakibatkan tanggul jebol sepanjang 10 meter, juga disebabkan kebiasaan masyarakat membuang sampah.

“Langkah upaya, Kades bersama masyarakat gotong royong sementara menutup tanggul yang jebol dengan karung pasir bantuan dari Dinas Pertanian serta bronjong untuk penanggulangan sementara,” katanya saat dihubungi, Senin (8/11).

Djoko mengatakan, banjir tersebut surut pada Senin (8/11) dinihari sehingga tidak ada lagi rumah warga yang tergenang. Sebagai langkah antisipasi tidak terulangnya bencana serupa, pihaknya akan mengedukasi ke masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai.

0 Komentar