CIANJUREKSPRES – Ada cara supaya kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dengan instan adalah dengan berdoa. Setiap manusia pasti melakukan doa sepanjang waktu, dan hanya kepada Allah SWT kita meminta segala sesuatu.
Maka, senantiasa kita mengagungkan kebesaran-Nya dalam setiap doa-doa kita. Supaya doa kita tidak menjadi amalan yang sia-sia atau mendatangkan doa, maka baiknya seorang Muslim etika atau amalan agar doa dikabulkan.
BACA JUGA: Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam
Doa agar Dikabulkan oleh Allah
Tata cara berdoa juga telah dicontohkan Rasulullah SAW. Terkait hal ini, Imam Al-Ghazali menyebutkan beberapa amalan yang harus dipenuhi seseorang yang ingin berdoa kepada Allah SWT.
Baca Juga:Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal Sesuai Ajaran Rasulullah SAWDoa Selamat Dunia dan Akhirat, Beserta Artinya
Dikutip dari Hidup Berkah dengan Doa oleh Haidar Musyafa, Menurut Imam Al-Ghazali berikut merupakan etika berdoa:
1. Memilih Waktu yang Tepat
Sejatinya, berdoa bisa dilakukan kapan pun. Namun, ada beberapa waktu yang mustajab di mana doa agar terkabul atau lebih cepat terkabul.
Menurut Imam Al-Ghazali, waktu tepat untuk berdoa yang disyariatkan oleh Allah ta’ala dan Rasulullah SAW, sebagai waktu dengan nilai keutamaan lebih, yaitu:
- Pada hari Arafah
- Bulan Ramadan
- Hari Jumat
- Sepertiga malam terakhir
BACA JUGA: Doa Pelunas Utang , Insya Allah Cepat Lunas
2. Hendaklah Berdoa Pada Kondisi yang Tepat
Kondisi tertentu juga menjadi salah satu amalan yang manjur serta mustajab untuk berdoa. Contohnya adalah sebagai berikut.
- Saat bersujud dalam salat
- Ketika sedang berhadapan-hadapan dengan musuh
- Saat turun hujan
- Sehabis melaksanakan salat wajib
- Di antara waktu azan dan iqamat
3. Menghadap Kiblat
Disunnahkan berdoa menghadap ke Ka’bah atau kiblat, dengan mengangkat kedua tangan. Lalu, setelahnya mengusapkan tangan ke wajah.
4. Berbaik Sangka Pada Allah SWT
Baca Juga:Doa Awal dan Akhir Tahun Baru IslamBacaan Doa Pagi, Amalkan Sebelum Memulai Kegiatan
Amalan agar doa cepat terkabul yaitu berbaik sangka atau huznudzon pada Allah. Hal ini perlu disertai dengan rasa khusyuk, keyakinan, takut, dan rasa harap.
Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an Surat Al-Araf ayat 55 dan Surat Al-Anbiya ayat 90, Allah berfirman: