Preman Garut Dadang Buaya Beraksi Lagi, Kini Terlibat Kasus Pembacokan

Preman Garut Dadang Buaya Beraksi Lagi, Kini Terlibat Kasus Pembacokan
Ilustrasi: Instagram @polresgarut
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES- Seorang preman asal Garut yang dikenal dengan julukan Dadang Buaya kembali membuat ulah. Atas perbuatannya tersebut, dia pun kini berurusan lagi dengan pihak kepolisian.

Dadang Buaya atau yang bernama asli Dadang Sumarna ini diketahui melakukan pembacokan kepada dua warga Garut bersama salah seorang anak buahnya yang bernama Yusup.

Polres Cianjur Terjunkan Tim Tindak Aksi Premanisme

Perisitwa pembacokan ini terjadi di kawasan Mirameu, Pameungpeuk, Garut. Dua korban pembacokan tersebut adalah Opid alias Eyang serta Roni.

Baca Juga:Menteri Perhubungan Imbau Masyarakat Hindari Perjalanan Arus Balik di Akhir Pekan IniPolres Bogor Berlakukan Ganjil Genap untuk Antisipasi Kepadatan di Akhir Pekan

Siapakah Sebenarnya Dadang Buaya?

Sebelumnya pada Mei 2021 lalu, nama Dadang Sumarna alias Dadang Biaya ini sempat viral. Dia saat itu diamankan oleh Polres Garut lantaran melakukan penyerangan Kantor Koramil serta Polsek Pameungpeuk.

Dia bersama komplotannya memang terkenal kerap melakukan tindakan premanisme. Dalam melakukan aksinya, dia tak segan untuk melukai korbannya.

Viral Sopir Elf di Garut Acungkan Golok, Kini Sudah Ditahan Polisi

Sebenarnya Dadang baru saja keluar dari penjara belum lama ini. Hal ini sempat diungkapkan oleh warga sekitar tempat tinggalnya.

Baru saja menghirup udara bebas, kini dia harus kembali berurusan dengan polisi karena kasus pembacokan.

Menurut Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, peristiwa ini bermula ketika Dadang dengan Yusup berpapasan dengan dua korban di jalan raya, Selasa (25/4/2023).

Awalnya Dadang serta Yusup berada di mobil yang dengan keadaan mabok, hampir menabrak kendaraan kedua korban yang sedang berboncengan.

 

Baca Juga:Polisi Pastikan Pemudik yang Meninggal di Malangbong Karena SakitAda Semburan Api di Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Begini Kronologinya!

Lalu korban mengejar pelaku dengan niat untuk menegur agar tidak sembarangan berkendara. Namun nahas, korban tidak mengetahui bahwa yang akan diingatkan adalah seorang preman.

“Ditegur jangan kencang-kencang, kemudian setoplah saudara Dadang ini dengan saudara Yusup. Kemudian saudara Yusup mengejar dan melakukan pemukulan terhadap kedua korban,” jelas Rio.

0 Komentar