Pesantren Sambut Baik Program Kejar Tabbayun Pupuk Kesalehan Digital

Pesantren Sambut Baik Program Kejar Tabbayun Pupuk Kesalehan Digital
Ilustrasi: Humas Pemprov Jabar
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES- Program Kejar Tabbayun makin diminati oleh berbagai pesantren. Pesantren di Jawa Barat menyambut baik program Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun atau Kejar Tabbayun yang tengah dijalankan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dimotori unit Jabar Saber Hoaks dari Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar.

Sambutan baik salah satunya diungkap Wakil Mudir Pesantren Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Cipanas Faturrahman yang menyebut program Kejar Tabbayun penting agar para santri yang merupakan bagian dari generasi muda memiliki kesalehan digital.

 

Program Kejar Tabayyun

“Ketika ada berita itu harus tabayun, jangan sampai menjadi musibah kepada pihak lain karena kebodohan kita dan kita nanti akan menyesal,” ungkap Faturrahman di kampus ICM Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga:Dinamika Penanganan Covid-19 di Jabar Usai Tiga Tahun Pandemi75 Tahun British Council, Suara Angklung Emil untuk Kuatkan Hubungan Kerja Sama

Ia menuturkan, ilmu fikih pun harus diamalkan dalam bermedia sosial di era digital saat ini. “Maka ada yang disebut, kesalehan digital. Alhamdulillah, terima kasih memang (program) ini yang ditunggu-tunggu,” katanya.

“Dan sekarang ini luar biasa berita-berita hoaks, apalagi kalau gosip, gibah digital ini sekali kirim itu jelas, kalau gibah tradisional ngobrol-ngobrol, kalau gibah digital satu kali orang menyebar, dosanya bisa berlipat ganda,” ucapnya.

Uu Ruzhanul: Wujudkan Jabar “Zero New Stunting” dengan Kolaborasi

“Mudah-mudahan nanti peserta bisa mempelajari dan mengikuti dengan sebaik-baiknya program ini, bahkan video saja sudah bisa diedit (direkayasa) untuk menggiring opini,” tambahnya.

Maka, sebagai umat, khususnya warga pesantren harus bersifat wasatiah atau mengambil posisi tengah sehingga tidak mudah terprovokasi dan terpancing.

Namun demikian umat juga harus dapat berpikir jernih dan tetap waspada ketika ada potensi hoaks bahkan adu domba sehingga melakukan pengecekan atau bertabayun saat menerima suatu informasi atau berita itulah yang utama.

0 Komentar