Warga Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 16 Kilometer

jenazah ditandu
Tangkapan layar warga saat sedang menandu jenazah korban kecelakaan di Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul. (istimewa)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Warga di Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, terpaksa menandu jenazah korban kecelakaan sejauh 16 kilometer dikarenakan kendaraan roda empat tak bisa melewati akses jalan yang dilalui menuju kediaman korban.

Selain jalan rusak, ketiadaan jembatan juga membuat kendaraan roda empat tak bisa masuk, dan dengan sangat terpaksa jenazah akhirnya ditandu.

Iwan Setiawan (40), warga Kampung Cigurutug, menuturkan jenazah yang ditandu tersebut merupakan korban kecelakaan di Purwakarta. Sempat mendapatkan perawatan selama 4 hari di rumah sakit Purwak

Baca Juga:Stok Logistik di Masa Transisi hanya Cukup untuk Satu BulanDana Stimulan Perbaikan Rumah Gugur Jika Korban Gempa…

arta, pria tersebut akhirnya meninggal dunia karena luka parah yang dialaminya saat terlibat kecelakaan.

Jenazah pria muda itu akhirnya dibawa pulang ke kampung halaman di Cikurutug Desa Mekarsari beberapa hari lalu. Namun ambulans yang membawa jenazah hanya bisa mengantar hingga jalan utama Naringgul di Kampung Cigahu Desa Wangunjaya.

“Begitu mendapatkan kabar ada warga yang meninggal dunia akan dibawa ke kampung, warga sudah langsung siap-siap di pinggir jalan,” terang Iwan, Kamis (5//2023).

“Karena memang jalan tidak bisa dilalui mobil, jenazah akhirnya harus ditandu. Makanya begitu jenazah datang, kami langsung siapkan tandu dan menandu jenazah hingga ke Cikurutug,” ucap Iwan menambahkan.

Menurut Iwan, jenazah ditandu warga sejauh 16 kilometer dengan menggunakan sebatang bambu dan dua sarung. Warga bergatian menandu melewati terjalnya jalan perbukitan dan melintasi sungai dengan arus yang deras.

Waktu yang ditempuh warga untuk menandu jenazah mencapai 6 jam perjalanan.

“Dari pukul 16.00 Wib sampai ke kampung Cikurutug pada pukul 22.00 Wib. Kalau dihitung-hitung perjalanan selama 6 jam,” kata dia.

Iwan menyebutkan, kejadian tersebut bukan yang pertama, setiap ada warga yang sakit, hendak melahirkan, hingga meninggal dunia akan ditandu hingga ke jalan utama.

Baca Juga:7 Sesar Aktif  Kelilingi CianjurBNPB: 25 Ribu KK Sudah Terima Dana Perbaikan Rumah Rusak

Rusaknya akses jalan serta tidak adanya jembatan penghubung membuat warga terpaksa gotong-royong menandu warga lainnya yang butuh pertolongan.

0 Komentar