Kaleidoskop Cianjur: 2022 jadi Tahun Bencana

bencana tahun 2022
Foto udara wilayah terdampak gempa di Kecamatan Cugenang. (andigital.id)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Tahun 2022 telah berlalu, jelang akhir tahun tepatnya pada September hingga Desember, Cianjur benar-benar jadi bulan-bulanan bencana.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengungkapkan, pada 23 September 2022 banjir bandang menerjang tiga kecamatan di wilayah Selatan. Ratusan rumah terendam banjir.

Tak sampai di situ, di tahun yang sama juga bencana serupa kembali menghantam Cianjur Selatan pada 5 November 2022, beberapa desa di Cidaun kembali terendam banjir.

Baca Juga:Cerita Malam Tahun Baru Pengungsi GempaPolisi Tutup Jalan Penghubung Cianjur-Bogor pada Malam Tahun Baru

“Akhir September dan awal november 2022 kita dilanda dua banjir bandang. Meski tidak ada korban jiwa, ratusan rumah terendam. Barang-barang berharga milik warga juga ada yang terseret arus,” ungkap Herman, Sabtu (31/12/2022) malam.

Tidak berselang lama, lanjut Herman, Cianjur kembali terkena bencana. Gempa dengan kekuatan 5,6 magnitudo luluhlantakkan puluhan ribu rumah di 12 kecamatan.

Akibatnya, ratusan ribu korban terdampak terpaksa mengungsi. Pemerintah mencatat 602 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Penyebabnya, Patahan Aktif Cugenang.

“Pada November 2022 jadi bulan paling berduka untuk Cianjur. ratusan orang meninggal dunia. Ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya karena Sesar Cugenang,” ujar Herman via sambungan telepon.

Tidak lama kemudian, sambung Herman, pada 16 Desember 2022, banjir bandang kembali menghantam Cianjur Selatan. Enam desa di Kecamatan Sukanagara terendam air bercampur lumpur.

Akibat rentetan bencana yang menerjang Cianjur, kata Herman, pembangunan infrastruktur jadi terhenti. Semua perangkatnya diarahkan untuk fokus penanggulangan bencana.

Herman mengatakan, banyak kegiatan pemda yang tidak bisa terlaksana, dirinya bahkan melarang kegiatan seperti bimbingan teknis (bimtek). Mengakibatkan serapan anggaran 2022 tak maksimal. “Penyerapan anggaran 2022 hanya 80 persen. Saya larang dulu kegiatan bimtek, semua fokus pengangan bencana,” ungkap Herman.

Baca Juga:Awas, Narkoba Baru Bernama Fentanyl Beredar di Malam Tahun BaruPelajar jadi Korban Terbanyak Kasus Kecelakaan di Cianjur

Memasuki 2023, Herman berharap kejadian-kejadian serupa tak lagi menimpa Cianjur. Sehingga resolusi Kota Santri di 2023 bisa bangkit dan pulih.

“Resolusi kita di 2023, Cianjur bangkit dan pulih. Saya harapkan semua pihak berkolaborasi untuk wujudkan itu,” harap Herman.

0 Komentar