Setelah event tahun lalu, saya berkesimpulan bahwa Unbound Gravel adalah Paris-Dakkar-nya balap sepeda. Harus siap dengan medan berat (95 persen jalan bebatuan), tidak ada support di jalan. Jangankan mini market atau warung, pohon saja jarang-jarang di kawasan Flint Hills di Kansas.
Di kelas 200 mil, hanya ada dua kawasan di mana kami boleh mendapatkan support. Jadi, kami merekrut dua orang mekanik dan guide sepeda profesional dari Colorado, kami terbangkan ke Kansas. Salah satunya sahabat lama, pernah mendampingi kami saat gowes di Spanyol dan Colorado.
Tugas mereka tidak mudah. Harus menjadi juru strategi, mekanik, sekaligus standby kalau ada emergency. Asal tahu saja, untuk event yang diikuti 4.000 orang ini, mekanik profesional adalah komoditas esensial. Khususnya yang pengalaman kompetisi di Amerika. Kalau tidak punya pengalaman, akan kesulitan menemukan support crew yang mumpuni. Dan tidak murah.
Baca Juga:Volume Sampah di TPA Pasirsembung Naik 5 Persen Pasca LebaranTMMD akan Betonisasi Jalan di Cibadak Cibeber
Saat “pit stop,” kami bisa fokus makan dan beres-beres kebutuhan pribadi. Mekaniknya yang sibuk membersihkan dan menservis sepeda. Hanya boleh dilakukan di kawasan yang ditentukan. Ketika kembali di lintasan, kalau ada masalah mekanikal, harus bisa menuntaskan sendiri tanpa bantuan.
Oh ya, kami juga ditemani dua media crew dari Mainsepeda.com. Ini pun tidak mudah. Karena mobil biasa tidak boleh masuk lintasan. Bahkan sebenarnya tidak bisa karena medan yang begitu berat. Panitia akan menyediakan mobil Jeep 4×4 untuk kru media yang terdaftar. Segitu menantangnya!
Tahun lalu, cerita kami mendapatkan perhatian lumayan di channel Mainsepeda di YouTube. Bahkan bisa lebih heboh dari tayangan partner resmi event tersebut.
Tahun ini, kami tentu ingin kembali membawa cerita yang mungkin bisa bermanfaat untuk teman-teman penghobi sepeda lain di Indonesia. Menunjukkan bahwa ini adalah olahraga yang begitu spektakuler. Bukan sekadar olahraga untuk gengsi, untuk foto-foto. Seperti yang saya dan Ray sering ucapkan di podcast: Anda memilih olahraga sepeda… Dekat dengan kesengsaraan!
Dan sekali lagi, tahun ini kami pergi ke Kansas membawa misi brand Indonesia. Kami semua akan menggunakan sepeda merek Indonesia, mengenakan apparel buatan Indonesia, dan mengandalkan nutrisi merek Indonesia! (azrul ananda)