Misi Brand Indonesia di Unbound Gravel

Misi Brand Indonesia di Unbound Gravel
John Boemihardjo (nomor 2304) bersama Azrul Ananda (belakang tiga dari kiri) ketika mengikuti Unbound Gravel 2021.(istimewa)
0 Komentar

Sekali lagi, kami akan hadir di Kansas menggunakan produk-produk karya kami sendiri. Produk-produk yang kami rancang murni karena hobi dan passion. Karena kami begitu cinta hobi sepeda, dan ingin mengembangkan produk-produk terkait karena gatal dengan realita: Kenapa kok semuanya harus asing dan asing.

Sepeda, apparel, dan nutrisi brand Indonesia!

Rencananya, pada 4 Juni nanti, kelompok kami akan terbagi dua. John, Edo, saya, dan Johnny Ray akan ikut kelas 200 mil. Presisinya 206 mil alias 331 kilometer. Harus tuntas dalam waktu 21 jam.

Tahun lalu, John jadi orang Indonesia pertama yang finis kategori paling disoroti ini. Sempat mengalami kendala kehabisan suplai, John akhirnya finis dalam waktu 16 jam. Hanya satu jam setelah matahari terbenam di Kota Emporia. Tahun ini, John ingin finis di bawah 15 jam, mendapatkan penghargaan “Beat the Sun” alias mengalahkan matahari.

Baca Juga:Volume Sampah di TPA Pasirsembung Naik 5 Persen Pasca LebaranTMMD akan Betonisasi Jalan di Cibadak Cibeber

Edo Bawono masih virgin di gravel. Tapi dia pernah jadi orang Indonesia pertama yang lolos hingga kejuaraan dunia amatir UCI. Waktu itu juga naik sepeda Wdnsdy. Strateginya, Edo dan John akan bekerja sama sepanjang rute.

Saya? Tahun lalu saya kehabisan suplai menjelang km 200, lalu sudah tidak bisa lanjut lagi di emergency water station, km 202. Murni kesalahan saya sendiri, meremehkan kebutuhan suplai. Di Unbound Gravel, memang tidak boleh ada support di jalan. Kita harus prepare dan bawa sendiri semuanya.

Tahun ini saya hanya ingin finis. Sejak kami mendapatkan konfirmasi pendaftaran Januari 2022 lalu, saya langsung melakukan persiapan tambahan. Termasuk menemui dokter internis, membereskan problem pencernaan yang kerap menghantui saat ikut event jarak jauh. Insya Allah, tahun ini saya lebih strong dari tahun lalu.

Johnny Ray bakal seru. Tahun lalu dia orang Indonesia pertama yang tuntas 100 mil (160 km). Tahun ini mau tak mau dia harus terjun ke arena 200 mil. Dia sudah siap mental segalanya. Termasuk membeli lampu mumpuni kalau harus gowes hingga tengah malam. Perjalanan Ray bakal epic!

Di kelompok kedua, semua akan ikut 100 mil. Bagus, Ocha, Dietmar, dan Ivo akan terjun di kelas tersebut. Tiga pertama memakai Wdnsdy Journey Titanium yang tangguh, Ivo memakai karbon yang prototipe baru. Oh ya, Ivo akan jadi perempuan Indonesia pertama di ajang ini. Enam bulan terakhir dia latihan luar biasa, khususnya untuk endurance. Semoga bisa finis aman.

0 Komentar