Pembangunan 17 Jembatan Rusak dan Baru Ditarget Rampung Akhir Tahun

Pembangunan 17 Jembatan Rusak dan Baru Ditarget Rampung Akhir Tahun
JEMBATAN: Siswa sekolah dasar di Kecamatan Naringgul, terpaksa menyeberangi jembatan bambu yang sudah lapuk untuk pergi dan pulang sekolah.(istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur menargetkan pembangunan 17 jembatan yang rusak dan baru rampung akhir tahun ini. Belasan jembatan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan untuk meningkatkan aktivitas warga terutama perekonomian.

“Untuk pembangunan jembatan baru, sebagai penghubung antar kampung dan desa di sejumlah kecamatan, kita targetkan hingga akhir tahun 2022 sudah selesai dibangun, dimana 17 jembatan yang tersebar di Cianjur utara hingga selatan, sudah menjadi prioritas,” ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman, Kamis (27/1).

Sedangkan untuk pembangunan kembali jembatan gantung yang putus, jelas Herman, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar dalam waktu dekat dilakukan pembangunan.

Baca Juga:Pemkab Cianjur Alokasikan Rp110 Miliar Perbaikan Jalan dan Bangun 9 IrigasiIndonesia Menjadi Tuan Rumah Kopi Speciality Internasional

Lebih lanjut Herman, menjelaskan, pembangunan jembatan permanen di beberapa kecamatan di utara dan selatan sudah dianggarkan, namun masih menunggu skala prioritas karena ditakutkan kembali dipotong untuk penanganan pandemi yang masih terjadi.

“Kita upayakan tidak lagi terhambat pembangunan jembatan permanen di sejumlah titik, sebagai upaya meningkatkan kembali aktivitas terutama perekonomian,” katanya.

Seperti diketahui, siswa SD di Kecamatan Naringgul, terpaksa menyeberangi jembatan bambu yang sudah lapuk untuk pergi dan pulang sekolah. Bahkan mereka tetap memaksakan diri meski landasan jembatan tertutup air akibat sungai meluap.

Jembatan bambu sepanjang 15 meter dengan ketinggian 7 meter itu, membentang di atas Sungai Cikondang yang merupakan batas antar Desa Wangunjaya dan Desa Malati.

“Ini sudah berlangsung sejak belasan tahun terakhir, sehingga kami berharap jembatan segera dibangun,” kata Kepala Desa Malati Ceceng Rustiawan.

Menurutnya, sejak tahun 2018, pihaknya sudah mengajukan pembangunan jembatan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur. Namun hingga saat ini belum mendapat jawaban, sehingga pihaknya bersama warga hanya bisa melakukan perbaikan landasan dengan bambu yang baru.

0 Komentar