Cianjurekspres.net – Kongres IV Persatuan Alumni (PA) GMNI akan diselenggarakan di Kota Bandung, Senin (6/12/2021). Dalam Welcome Dinner Kongres IV PA Alumni GMNI di Gedung Sate, Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap para alumni GMNI mampu menghadirkan ide-ide besar bagi bangsa.
Emil (sapaan akrabnya) menyebutkan bahwa setelah kongres tidak boleh pulang dengan gagasan kecil melainkan harus dengan gagasan besar. Gagasan besar ini harus bisa mencakup bagaimana menghadapi dua disrupsi yang sedang terjadi saat ini. Pertama adalah disrupsi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0.
Gagasan besar ini, lanjut Emil, harus bisa menjadi solusi untuk menghadapi isu sosial politik yang terjadi saat ini. Karena menurut Ridwan Kamil, permasalahan yang sedang terjadi adalah masyarakat Indonesia baik terlalu mudah untuk bertengkar.
Baca Juga:Erick Thohir: BUMN Segera Bergerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung SemeruKonferensi Usai, Ahmad Fikri Terpilih Jadi Ketua PWI Cianjur 2021-2024
“Saya hanya menitipkan mudah-mudahan rekomendasi gagasan besar semata-mata karena bangsa ini sedang di persimpangan jalan oleh disrupsi Covid-19, oleh disrupsi 4.0 dan isu sosial politik yang tentunya harus kita sikapi,” kata Emil di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Minggu (5/12/2021).
Bukan tanpa alasan dirinya menitipkan hal ini, karena dalam perjalanannya, Kota Bandung banyak melahirkan gagasan-gagasan besar baik di level nasional maupun internasional. Sebagai salah satu contohnya, Kota Bandung menjadi saksi lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Ir Sukarno pada 1927.
“Kenapa pesan itu penting? Karena dari air tanah, udara di sinilah salah satu lahir semangat memerdekan. Lahir semangat melawan ketidakadilan, lahir semangat-semangat datang dari mereka-mereka yang tercerahkan oleh kota tercinta ini. Dan tidak hanya di level nasional, melintasi batas-batas Internasional,” jelas Ridwan Kamil
“PNI dilahirkan tahun 27 di Kota Bandung dideklarasikan di Jalan Dewi Sartika menjadi semangat bapak/ibu duduk seperti ini. Mendeklarasikan sebuah platfom jika ingin memerdekan melawan ketidakadilan harus berserikat berkumpul dengan satu tujuan,” imbuhnya.
Selain itu kata Emil, Bandung memiliki cerita sendiri bagi lahirnya ide marhaenisme, di mana saat itu Presiden pertama Indonesia yakni Ir Sukarno terinspirasi dari sosok Marhaen.