RATUSAN sekolah yang terdiri dari Sekolah Dasar dan SMP di Kabupaten Cianjur saat ini belum memiliki kepala sekolah (Kepsek) definitif. Tak hanya itu, jumlah tenaga pengawas SMP pun masih minim dan sebagian akan pensiun tahun depan.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 344 sekolah terdiri dari 320 SD dan 24 SMP belum memiliki kepala sekolah definitif. Sementara Tenaga Pengawas SMP hanya ada 20 orang yang harus mengawasi 395 sekolah dan 101 pengawas harus mengawasi 1.240 SD.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, membenarkan kekurangan tenaga pendidik guru dan pengawas sekolah. “Yah betul, memang kondisinya seperti itu di Kabupaten Cianjur,” katanya, Senin (8/11).
Baca Juga:Banjir Kembali Hantam Wilayah Ciherang, Puluhan Hektar Sawah dan Rumah TerendamJalan Desa di Takokak Masih Tertutup Longsor, Butuh Alat Berat untuk Evakuasi
Menurut Himam, pihaknya belum bisa menangani kekurangan tenaga pendidikan tersebut karena saat ini hanya ada pengangkatan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Tahun 2021 hanya mengalokasikan 279 orang untuk pengangkatan PPPK,” katanya.
Himam mengaku, melihat fakta tersebut pihaknya berharap banyak kepada pemerintah pusat agar mau menambah kouta tenaga pendidik di Kabupaten Cianjur. “Kami mohon pemerintah pusat mengalokasikan kuota tenaga pendidik di Kabupaten Cianjur sesuai kebutuhan,” katanya.
Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur, Ginanjar, menilai kekurangan guru tenaga pendidikan dapat dimaksimalkan oleh Disdikbud Cianjur selaku instansi terkait. “Itu tergantung kepiawaian Pak Kadisdik. Bagaimana memaksimalkan staf yang sudah memiliki kemampuan dan memenuhi ketentuan kebutuhan,” katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menanggapi kondisi tersebut mengatakan akan ada pelantikan kepala sekolah untuk mengisi kekosongan di sejumlah sekolah.
“Untuk jabatan kepala sekolah yang kosong di beberapa sekolah, nanti akan segera di isi setelah 6 bulan pelantikan, Insyaallah sebentar lagi,” tandasnya.(yis/hyt/sri)