Harga Tabung Oksigen Meroket, Petani Ikan di Cianjur Tunda Panen

Harga Tabung Oksigen Meroket, Petani Ikan di Cianjur Tunda Panen
MANGKRAK: Sejumlah kapal terlihat mangkrak tidak menjalankan aktivitas menarik ikan dari KJA setelah para petani memilih menunda panen ikan akibat melambungnya harga tabung gas oksigen.(foto/Ayi Sopiandi)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Bandar Ikan di Dermaga Coklat Cirata, Desa Cikidangbayabang memilih menunda penjualan ikan karena harga tabung oksigen meroket. Semula harga tabung oksigen Rp120 ribu menjadi Rp250 ribu per tabung.

Seorang bandar ikan asal Dermaga Coklat Yana Suryana (39) atau yang akrab disapa H Bongkeng, mengatakan, ia baru saja menerima telepon dari agen gas jika harga gas pertabungnya hari ini (kemarin-red) mencapai Rp250 ribu.

“Barusan saya dapat kabar perhari ini harga tabung gas oksigen Rp250 ribu, kemarin masih Rp 150 ribu,” ujar H Bongkeng seperti dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres.

Baca Juga:Tekun Layani Nasabah 24 Jam, AgenBRILink Ini Kini Punya Kos-Kosan12 Juli, Tujuh KK Korban Longsor di Cibokor Cianjur Bakal Direlokasi ke Hunian Sementara

Melihat kondisi seperti itu, H Bongkeng memilih menahan diri untuk menjual ikan dan menunggu kondisi stabil terlebih dahulu.

“Saya menunggu sambil mencari harga tabung gas yang masih Rp120 ribu,” kata H Bongkeng.

Ia mengatakan, jika harga oksigen pertabung Rp 250 ribu maka hal tersebut mengakibatkan modal penjualan ikan tidak akan sebanding dengan keuntungan yang didapat.

“Satu tabung gas oksigen itu untuk 2,5 ton ikan, jika harganya Rp250 ribu ini tentu tak sebanding dengan modal nantinya,” kata Bongkeng.

Ia berharap kondisi seperti sekarang segera pulih karena perputaran ekonomi di Jangari lambat laun jalan di tempat sehingga memberikan efek domino untuk yang lainnya.

“Ikan yang tak terjual tetap harus diberi makan, kebutuhan akan pakan naik tak heran hari ini harga pakan akan terus naik,” katanya.

Ia mengatakan, petani tak bisa menahan ikan terlalu lama di kolam. Jika kekurangan pakan dan terlalu lama di kolam maka ikan akan bertelur lalu setelah itu mati.

Baca Juga:PP Holding Ultra Mikro Terbit, Jalan Penguatan Pemberdayaan Ekonomi Wong Cilik Kian NyataTinjau Program TMMD di Cianjur, Ketua Wasev Mabes TNI AD: Ini yang Kita Harapkan, Warga dan TNI Bisa Berbaur Bersama

Ke depan ia berharap ada isi ulang gas oksigen di kawasan Demaga Coklat agar harga tinggi tak terjadi lagi.

Sementara itu Ketua Umum Komunitas Petani Kolam Jaring Apung (KPKJA) H. Edi mengatakan, bahwa kelangkaan tabung gas oksigen di kalangan petani ikan kolam jaring apung di Jangari memang sangat berdampak.

“Dampaknya bagi para petani ikan dan atau juga bagi bandar-bandar ikan sangat berdampak, karena pada saat akan memanen tentunya membutuhkan banyak oksigen,” kata Edi.

0 Komentar