Saya menduga ada juga akibat ketegangan antara Amerika dan Tiongkok. Mereka ingin membela Tiongkok.
Singapura berkeras tidak mau mengimpor Sinovac –karena belum diakui oleh WHO, waktu itu. Setelah belakangan WHO menyetujui Sinovac hal itu dianggap sudah telat. Jumlah vaksin yang dibeli sudah cukup untuk menyuntik seluruh penduduk Singapura.
Tapi hanya hanya mau divaksin Sinovac terlalu banyak. Target mencapai 60 persen bisa terganggu.
Baca Juga:Besok, Pemkab Cianjur akan Bahas Teknis Pelaksanaan PPKM DaruratMenekan Penyebaran Dokumen Palsu, Diskominfo Jabar Siap Gunakan TTE
Akhirnya diputuskan: yang penting bisa menangkap tikus. Pemerintah tetap tidak mau mengimpor Sinovac. Tapi swasta diizinkan. Sebanyak 24 poliklinik swasta juga diizinkan menyelenggarakan vaksinasi Sinovac.
Antre. Berebut.
Tercapailah persentase 60 persen itu. Sebulan lagi.
Bagaimana dengan kita yang bepergian ke Singapura?
Singapura akan mengeluarkan daftar negara mana saja yang penduduknya boleh masuk ke negara itu. Daftar itu selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan hasil penanganan Covid di setiap negara.
Katakanlah Indonesia tidak lagi masuk negara merah. Maka silakan saja. Ikut ketentuan new normal. Semuanya tanggung sendiri.
Maka Disway hari ini khusus ingin mengingatkan status asuransi Anda masing-masing. Yang tidak punya asuransi harus yakin dirinya sehat. Kalau sampai masuk rumah sakit di sana tak terbayangkan risiko keuangannya.
Bagi yang sudah punya asuransi pun cek baik-baik. Tanyakan secara detail: apakah sakit Covid-19 ditanggung asuransi. Jangan bertanya lewat telepon. Pakailah bukti tertulis. Dalam bahasa Inggris. Agar laku di sana.
Itu bagi rakyat biasa.
Bagi bos-bos besar, para pengusaha besar, tidak ada merah, kuning, atau hijau. Singapura telah memilih 1000 pengusaha besar Indonesia. Mereka bisa datang ke Singapura kapan saja. Singapura mengeluarkan undangan khusus bagi mereka. Semacam paspor atau visa khusus bagi mereka.
Itu tidak hanya untuk pengusaha Indonesia. Singapura juga memberikan fasilitas serupa ke pengusaha besar dari negara lain. Pun bila negara itu berstatus merah. Ada yang lebih dari 1.000 orang. Ada yang kurang. Tergantung besar-kecilnya hubungan ekonomi kedua negara.
Baca Juga:Bikin Betah di Rumah, Airlangga Beri Penghargaan Sinetron Ikatan Cinta, Kornas: Bukti Beliau Peduli Ibu-ibuRenovasi Masjid Jami Assapinah Desa Ciandam Mande Sebentar Lagi Rampung
Kapan kita sendiri mencapai 60 persen? Saya tidak tahu. Saya juga lagi menunggu keterangan resmi. Agar bisa dipegang.
Yang jelas perkiraan awal saya sudah terbukti meleset. Ketika kita berkibar-kibar sebagai negara pertama yang bisa mendapat vaksin, saya optimistis sekali. Saya berharap akhir Agustus sudah bisa mencapai 60 persen. Lalu Oktober ekonomi bisa mulai menggeliat.