Satgas Catat Sudah 7 Orang ASN Cianjur Meninggal Akibat Covid-19

Belasan Warga Cianjur di Luar Daerah Terpapar Covid-19
ilustrasi.(net)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, mengkonfirmasi seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur meninggal dunia akibat Covid-19, Jumat (16/4/2021).

Hingga saat ini tercatat sudah 7 ASN di Pemkab Cianjur meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif terpapar virus Korona.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal mengungkapkan, pejabat yang meninggal tersebut adalah Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cianjur, Yana Kamaludin.

Baca Juga:Oknum Kepala MTs di Cianjur Akui Dua Kali Gelar Pesta Sabu, Ini AlasannyaBaznas Cianjur: Penerimaan Dana ZIS 2021 Baru Rp19 Miliar

Yusman mengatakan, sebelumnya almarhum sempat dirawat di pusat isolasi Villa Bumi Ciherang, Kecamatan Pacet bersama beberapa anggota keluarganya. Namun karena kondisinya terus memburuk akhirnya dialihkan ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan perawatan.

“Setelah diisolasi, ternyata kondisinya memburuk karena punya penyakit penyerta dan langsung dirawat di rumah sakit dan meninggal pagi tadi,” ujarnya, Jumat (16/4/2021).

Dia menegaskan, pejabat nomor dua di Diskoperdagin Cianjur itu meninggal dengan status positif Covid-19.

“Dari hasil swab Pak Yana statusnya positif Covid-19, namun dia punya penyakit penyerta,” kata dia.

Hingga saat ini, jelas Yusman, tercatat sudah 7 orang ASN dan Pejabat Pemkab Cianjur yang meninggal dunia akibat Covid-19.

“Sudah 7 orang, sebelumnya ada pejabat dari BPBD dan ada juga Kepala Dinas Pariwisata,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Pemkab Cianjur akan tetap menerapkan Work From Home untuk sebagian ASN selama kasus Covid-19 masih tinggi di Cianjur.

Baca Juga:Rupiah Diprediksi Akan Menguat, Ini AlasannyaReza Artamevia: Selalu Dikasih dan Tidak Pernah Beli Narkotika

“Dengan adanya temuan kasus baru, termasuk di lingkungan ASN, akan tetap diterapkan WFH sebanyak 50 persen. Kami juga akan pantau lagi penerapan prokes di setiap dinas,” pungkasnya.(mg1/hyt)

0 Komentar