Cerita Bang John, Penjual Kaset Pita yang Masih Eksis di Cianjur

Cerita Bang John, Penjual Kaset Pita yang Masih Eksis di Cianjur
0 Komentar

CIANJUR – Kaset pita kini sudah menjadi barang langka ditengah pesatnya kemajuan digital. Meski demikian, masih banyak orang atau kolektor yang memburunya entah untuk didengar atau sebagai koleksi.

Harga yang tinggi pun tidak masalah, asalkan mereka mendapatkan kaset yang diinginkan.

Johnson Silitonga (55) yang biasa di sapa Bang John merupakan salah satu penjual kaset pita yang masih eksis di Cianjur.

Baca Juga:Begini Tanggapan Disdik Cianjur Soal Sanksi Pemalsuan Syarat Sistem ZonasiDukungan Kang Lepi Nyabup Cianjur Terus Mengalir

Sejak 1996, Toko Medan Music yang dikelolanya di Jalan Mangunsarkoro, No. 58, Cianjur masih tetap berdiri hingga sekarang.

Saat cianjurekspres.net berkunjung ke tokonya, Selasa (7/1/2002), tampak Bang John sedang merapikan satu per satu kaset pita lawas. Beberapa diantaranya yang tidak laku dijual dibungkus rapi di dalam kardus, sisanya dipajang untuk sebagai penghias tokonya.

Memang kaset pita, CD, VCD dan DVD yang dijual oleh Bang John ini dari jaman ke jaman. Namun ia juga menjual kaset-kaset terbaru dari berbagai genre musik.

Ia menceritakan bagaimana memulai usahanya hingga bertahan sampai saat ini. “Saya mulai kerja sebagai penjual kaset itu dari tahun 1993, waktu itu masih jadi karyawan di toko temen, baru 1996 saya coba buka lapak sendiri,” katanya.

John sengaja merantau ke Cianjur pada tahun 1993 dan mulai menetap setelah menikah dengan istrinya. Saat itu, ia masih bekerja sebagai penjaga toko di lapak temannya. Ia baru menggeluti sekaligus memunculkan hobi mengoleksi album lagu baru pada 1996. Saat itu kaset pita memang sedang menjadi tren, sehingga ia pilih untuk berjualan kaset pita.

“Kalau dulu itu kan ini laris banget, artis-artis atau musisi juga banyak yang berlangganan disini,” kata ayah dari dua anak tersebut.

John juga menilai jika dahulu orang lebih mementingkan mutu, namun saat ini orang tidak mementingkan mutu lagi.

Baca Juga:Saling Lempar Pernyataan, Pengamat: Golkar BermanuverMemahami Gerak Pencitraan Politisi Jelang Pilkada 2020

“Ya hanya orang-orang yang tahu tentang kualitas dan orisinalitasnya yang berlangganan kesini. Karena kalau cuma download mah kita cuma mendengarkan lagu, tanpa tahu produksinya tahun berapa dan tempat produksinya dari mana. Kalau di internet bisa sih sampai ke album yang orisinil tapi itu bayar cash lagi lebih mahal,” ungkapnya.

0 Komentar