Kartun Jabar Minta Kartun Cianjur Kembali ke Khittah

Kartun Jabar Minta Kartun Cianjur Kembali ke Khittah
SWAFOTO: Para pengurus Karang Taruna Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur melakukan swafoto usai melaksanakan rapat kerja yang dilaksanakan dikawasan Desa Palasari, Kecamatan Cipanas. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Jajaran pengurus Karang Taruna (Kartun) Provinsi Jawa Barat menghadiri rapat kerja pengurus Karang Taruna Kabupaten Cianjur, di kawasan Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Senin (7/10).
Sekretaris Jendral Karangtaruna Provinsi Jawa Barat, H Rizal Tanzil Rakhman mengharapkan, Karang Taruna Kabupaten Cianjur untuk lebih fokus dan berpegang teguh pada program kerja yang sudah disepakati sebelumnya.
“Kami dari provinsi berpesan satu, untuk tetap menjaga khittah dan marwah Karang Taruna secara organisasi,” ucapnya.
Rizal menjelaskan, dengan berpegang teguh pada program dari kepengurusan yang sah dan sudah disepakati, akan membuat Karangtaruna Cianjur semakin solid.
“Sehingga Karang Taruna tidak akan menjadi organisasi yang kerdil, tapi justru akan menjadi besar atas dinamisasi yang terjadi di Kabupaten Cianjur,” tambahnya.
Dirinya juga menegaskan agar Karang Taruna berfokus pada pemberdayaan anggota dan program kerja. “Jadi fokus pada pemberdayaan, program kerja, dan terutama menjaga organisasi Karang Taruna diatas kepentingan pribadi,” terangnya.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Cianjur Cece Saepuloh menjelaskan, hasil Rapat Program Kerja Karang Taruna Kabupaten Cianjur, ada beberapa poin yang kita sepakati. Program yang akan digulirkan yakni program Produk Ekonomi Rakyat Asuhan Karang Taruna (Perak).
“Program Perak adalah mengangkat peran para pemuda dalam masyarakat baik di desa, kecamatan berinovatif dalam memberikan karya karya nyata. Salah satunya dalam meningkatkan produk ekonomi masyarakat, menjadi sebuah produk unggulan sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat itu sendiri,” tuturnya.
Selain itu, Karang Taruna fokus membangun kalaborasi kemitraan dengan perusahaan, dan lembaga – lembaga pemerintahan. Ini dinilai akam efektif dalam menentaskan kesenjangan sosial. “Kami berharap semua pihak bisa kerjasama dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” jelasnya.
Tak hanya itu, poin selanjutnya mendirikan sekolah orang tua. Nantinya sebagai orang tua diharapkan bisa membina rumah tangga dengan baik dan menghasilkan keturunan yang memiliki berakhlakkul karimah.
“Seorang ayah harus bisa membentuk karakter dan kepribadian anak yang hebat, makanya kami mendirikan sekolah orang tua. Nantinya di sekolah orang tua akan kami memberikan materi, dengan salah satunya mengenalkan bagaimana cara berorganisasi, untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan berahlakkul karimah,” tuturnya.

0 Komentar