Pemerintah Didorong Sikat Geng Motor dan Miras

0 Komentar

CIANJUR – Pemerintah dan aparat penegak hukum di Kabupaten Cianjur didorong untuk menindak peredaran minuman keras oplosan dan geng motor. Pasalnya peredaran miras memicu terjadinya tindak kriminal, selain itu kegiatan geng motor juga mulai mresahkan warga.
H Binsar (52) salah seorang petugas K5 Pasar Muka, mengatakan, peredaran miras di sekitaran pasar yang buka 24 tersebut memicu terjadinya konflik. Bahkan tidak jarang terjadi keributan dari pemuda yang menenggak miras.
“Yang kami sayangkan, orang di luar lingkungan pasar itu menenggak miras di dekat pasar. Meskipun bukan pada area pasar, tapi kan khawatir berulah hingga merugikan pedagang ataupun pembeli,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa (5/3).
Menurutnya, miras oplosan yang harganya sangat murah, yakni sektiar Rp 15 ribu per kantong membuat banyak yang membeli, baik dari usia remaja hingga dewasa. Padahal efeknya bisa berbahaya bagi tubuh, bahkan memicu tindak kekerasan dan kriminal.
“Makanya kami mengharapkan diberantas, supaya tidak ada lagi peredarannya, bukan hanya di lingkungan Pasar Muka, tapi di Cianjur secara keseluruhan,” kata dia.
Binsar menambahkan, aktivitas geng motor juga mulai meresahkan. Hampir setiap pekan, ada konvoi dari anggota geng motor dengan membawa senjata tajam. Apalagi, kebanyakan dari geng motor tersebut berkumpul dan nonkrong di pertokoan di dekat Pasar Muka.
“Tentunya jadi kekhawatiran, mereka kan bawa senjata tajam. Takutnya ada pengendara yang melintas, tanpa salah menjadi sasaran mereka,” kata dia.
Dia pun mendorong aparat kepolisian bisa segera menindak geng motor yang meresahkan tersebut. Supaya warga tidak khawatir saat beraktivitas atau berkendara di malam hari.
Sementara itu Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, Pemkab sudah berupaya mengantisipasi peredaran miras dan geng motor di kabupaten Cianjur melalui program keagamaan, dimana di dalamnya terdapat poin Cianjur anti maksiat dan berakhlakul karimah.
“Untuk jangka panjangnya, melalui program tersebut semua pihak bisa menjalankan program keagamaan, sehingga perilaku buruk seperti minum minuman keras, LGBT, hingga geng motor tidak ada,” kata dia.
Menurutnya, untuk tindakan jangka pendek, pihaknya bakal menginstruksikan Satpol PP untuk lebih intens melakukan patroli. Tidak hanya menertibkan perempuan yang diduga PSK, tapi juga kelompok motor yang meresahkan.

0 Komentar