Pemekaran Cisel Bakal Jadi Ajang ‘Jualan’ Para Caleg

Pemekaran Cisel Bakal Jadi Ajang 'Jualan' Para Caleg
PEMEKARAN KOTA: Puluhan perwakilan warga Cianjur Selatan (Cisel) melakukan audiens dengan anggota DPRD menindaklanjuti upaya pemekaran Kabupaten Cianjur di ruang Badan Anggaran gedung DPRD Kabupaten Cianjur. (DOK/CIANJUREKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Isu pemekaran Cianjur selatan (Cisel) menjadi komoditas politik semata, dan jadi bahan kampanye jelang pemilihan legislatif (Pileg). Parahnya, janji itu tidak pernah terealisasi.
Sudirman, tokoh warga Cisel, mengatakan, menjelang pemilu isu pemekaran jadi alat politik para calon legislatif (caleg) untuk meraup suara dari warga Cisel. Dan kondisi ini akan kembali terjadi pada Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
“Yang, dan untuk pasti, masyarakt meminta untuk para elit jangan menjadikan masalah pemekaran sebagai bahan kampanye,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, kemarin (15/10).
Menurut dia, kalau isu pemekaran ini memang kerap muncul menjelang pemilu, para caleg dan calon senator mengumbar janji akan memperjuangkan pemekaran, tetapi pada kenyataannya nihil realisasi. “Karena itu, kami (Masyarakat Cianjur Kidul) meminta agar para politikus jangan mempermainkan harapan rakyat dengan menjual isu pemekaran,” tandasnya.
Tanggapan sama disampaiakan Yeyen Rohyanda, ia menilai segaligus berharap kalau isu pemekaran jangan dijadikan komoditas politik menjelang pileg.”Pinta kami jangan lagi menyampaikan hal-hal yang belum mungkin kepada publik,” katanya.
Diakui Yeyen, saat ini tahapan pemilu sudah dimulai. Para politisi juga mulai mencari simpati dengan berbagai isu yang dianggap bisa menarik rakyat untuk memilihnya. Karena itu, kepada politisi ia minta agar jangan menjanjikan apapun kepada masyarakat jika tidak mampu untuk mewujudkannya.
“Jadilah politikus yang mencerahkan bagi masyarakat, bukan sebaliknya memberi harapan-harapan palsu,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, politisi seharusnya menjadi sumber inspirasi dan pejuang aspirasi masyarakat. Sehingga politisi tidak asal bicara atau bahkan menyampaikan berita yang
bersifat hoax.
Sebab, pemekaran daerah merupakan dambaan masyarakat. Harapan ini hendaknya benar-benar diperjuangkan menjadi kenyataan, bukan hanya bersifat pemanis kata.
“Yang jelas jangan berikan rakyat mimpi serta harapan kosong, namun berikan pendidikan politik yang benar agar mereka menjadi cerdas hingga biss menata kehidupannya,” pintanya.
Isu pemekaran jangan dijadikan kepentingan elit politik yang haus kekuasaan dengan tujuan pisah. Lebih lagi, jika wilayah itu belum siap yang baik dari sisi pengelolaan potensi manusia maupun sumber daya alam yang dapat dijadikan pendukung utama.

0 Komentar