Enam Politisi Hijrah ke Perindo

Enam Politisi Hijrah ke Perindo
PENDAPTARAN CALEG: Sejumlah pengurus dan bakal calon anggota legislatif Partai Persatuan Indonesia saat mendaptar peserta Pileg ke KPU Kota Sukabumi. (NENDI CAHYA/SUKABUMI EKSPRES)
0 Komentar

 
SUKABUMI, cianjurekspres.net – Enam orang politisi di Kota Sukabumi hijrah ke Partai Persatuan Indonesia untuk mengikuti Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019. Saat ini mereka sudah menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) partai besutan Hari Tanoe Soedibyo, dan siap bertarung di tiga Daerah Pemilihan (Dapil) di Kota Sukabumi.
Keenam orang itu diantaranya Yakub Rey yang sebelumnya berkiprah di Partai Hanura, lalu Herman Gah yang merupakan salah satu pendiri DPC Partai Nasdem. Selanjutnya Ine Rustini dan Dedi Kurniadi Winata dari Partai Golkar, Robby Muharam dari DPC PBB Kota Sukabumi, dan Yogi Hiradewi dari PKPI.
Ketua Tim Rekrutmen dan Seleksi Caleg Partai Perindo Kota Sukabumi, Dedi Kurniadi Winata mengatakan, enam bakal calon anggota legislatif yang belum lama menjadi kader Partai Perindo ini memiliki potensi yang mumpuni. Apalagi mereka telah memiliki basis massa yang sudah jelas.
“Masing masing bacaleg ini telah memiliki basis massa masing-masing. Jadi mereka memiliki potensi yang mumpuni,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPD Partai Perindo Kota Sukabumi, Kamis(19/7).
Menurutnya, mereka memiliki ekspetasi dan planing ke depannya. Tentu saja sangat berpeluang untuk menjadikan Partai Perindo lebih besar lagi. Apalagi Partai Perindo tidak asal comot dalam menerima kader baru. “Kita tidak asal asalan menerima kader. Bahkan, kalau hanya sekedar mencalonkan kita tidak akan menerimanya,” kata Dedi.
Apalagi setiap bacaleg yang masuk ke Perindo telah membuat fakta integritas. Satu diantaranya ialah untuk bersama-sama membesarkan Partai Perindo. “Jadi kalau di kita tidak mungkin ada yang hanya untuk mencalonkan saja. Namun, tetap mempunyai tujuan untuk membesarkan partai,” ungkapnya.
Bahkan kata Dedi, ketatnya proses penjaringan bakal calon anggota legislatif ini membuat sejumlah kader internal dicoret. Pasalnya, ada kader internal yang belum mumpuni menjadi calon anggota legislatif. Dan ini menjadi komitmen dari seluruh kader partai.
“Kapabilitas, Popularitas, ketokohan di masyarakat menjadi poin penting. Termasuk, loyalitas di masyarakat. Makanya, ada tim khusus yang terjun langsung ke masyarakat untuk melihat berbagai hal itu. Jadi kader terbaiklah yang menjadi bacaleg di 2019 nanti,” pungkasnya. (ovi/yhi)

0 Komentar