Cianjur Masuk 10 Besar Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak di Jabar

Ilustrasi kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan.(pixabay)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Kabupaten Cianjur masuk dalam 10 besar jumlah penduduk miskin terbanyak dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal ini berdasarkan data Jawa Barat Dalam Angka 2024 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). 

Dalam data BPS Jawa Barat, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cianjur pada Tahun 2022 sebanyak 246.810 jiwa dan di Tahun 2023 sebanyak 240.060 jiwa atau 10,22 persen. 

Terkait hal ini, Bupati Cianjur, Herman Suherman, menilai, jika tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur karena jumlah penduduk yang sangat banyak yakni 2,6 juta jiwa.

Baca Juga:Papajar Journalist Trofeo Cup 2024 Digelar BesokUsaha Peternakan di Cianjur Makin Berkembang Pesat dengan Electrifying Agriculture

“Cianjur sangat luas, jumlah penduduknya juga sangat banyak. Infrastruktur juga belum merata karena ada yang sudah bagus ada juga juga yang belum. Tapi kita tetap berupaya untuk menekan angka kemiskinan,” ujarnya  saat ditemui di Kejaksaan  Negeri (Kejari) Cianjur, Rabu 6 Maret 2024. 

Kata Herman, ada beberapa  program penekanan angka kemiskinan yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur diantaranya program ketahanan pangan mencakup seluruh desa. 

“Programnya lebih kepada pembelian hasil pertanian seperti padi. Nantinya padi dibeli oleh BUMDes dengan  20 persen anggaran DD untuk ketahanan pangan,” jelasnya. 

Dengan begitu, lanjutnya,  pemerintah bisa membeli padi dari petani dengan harga  yang tinggi, namun pada akhirnya pemerintah juga bisa mengendalikan harga beras. 

“Jika nanti terjadi kesulitan beras seperti saat ini,  maka stok yang sudah dibeli  pemerintah bisa digelontorkan sebagai bantuan. Hal itu bisa menekan angka kemiskinan,” kata Herman.  

Selain itu pada sektor kesehatan, pemerintah disebut  memiliki progam Cek Kesehatan Masyarakat (Cekas) gratis. Herman pun memerintahkan para petugas Cekas berkeliling untuk memberikan  pelayanan pada warga yang  membutuhkan tanpa dipungut biaya. 

“Periksa, bawa warga yang  sakit ke puskesmas. Kita  gratiskan (pengobatan),”  ucapnya. 

Baca Juga:Partisipasi Pemilih Pemilu 2024 di Cianjur 75,79 Persen, KIPP Jabar: Pengenalan Pemilu ke Bawah Masih Kurang PMI Cianjur Pastikan Pelayanan Donor Darah Tetap Berjalan Selama Ramadan

Untuk sektor pendidikan, Herman mengimbau pada warga yang putus sekolah untuk melapor ke dinas terkait. Pemerintah pun akan menyekolahkan kembali juga akan  memberikan beasiswa. 

0 Komentar