CIANJUREKSPRES – Kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini terjadi karena adanya pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan polisi. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 10 Januari 2024, dan mengakibatkan 15 orang meninggal dunia serta penjarahan toko-toko di ibu kota Port Moresby.
Situasi di sana hingga saat ini masih cukup kritis, meskipun Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape telah meminta agar masyarakat tetap tenang.
Berikut akan diulas beberapa poin penting yang perlu diketahui terkait kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini. Yuk, simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Baca Juga:V BTS Hiasi Cover Majalah Harper’s BAZAAR Korea Edisi FebruariIU Debut dengan Rambut Pink di Icheon Airport, Hilal Comeback?
Kerusuhan karena Pemotongan Gaji di Papua Nugini
– Penyebab : Pemicu kerusuhan di Papua Nugini adalah pemotongan gaji PNS dan polisi yang dianggap tidak dapat dijelaskan dan menimbulkan keresahan di kalangan pegawai pemerintah.
– Kronologi : Aksi protes yang awalnya dilakukan oleh tentara, polisi, dan sipir penjara berubah menjadi tindakan anarkis. Massa membakar toko dan mobil, serta terjadi penjarahan di berbagai penjuru kota.
– Korban : Hingga saat ini, dilaporkan 15 orang meninggal dunia akibat kekerasan dan bentrokan yang terjadi.
– Upaya Penanganan : Pemerintah setempat telah mengerahkan aparat keamanan untuk mengendalikan situasi. Perdana Menteri Marape juga mengupayakan dialog dengan para demonstran untuk meredamkan gejolak.
– Situasi di Papua saat ini masih terus dipantau dan perkembangannya akan terus diperbarui. Sebagai warga negara Indonesia yang bertetangga dengan Papua, kita tetap harus mengikuti perkembangan situasi dengan mengikuti sumber-sumber berita yang terpercaya.