4 Kecamatan di Cianjur Masih Rawan Banjir dan Longsor

4 Kecamatan di Cianjur Masih Rawan Banjir dan Longsor
0 Komentar

CIANJUREKSPRES, CIANJUR – Bencana longsor dan banjir yang terjadi belakangan ini, membuat Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelar rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir dan longsor di Bale Prayoga Pendopo Cianjur.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan, memasuki musim hujan wilayah Cianjur kerap dilanda cuaca ekstrem, mulai dari hujan deras yang timbulkan bencana banjir dan longsor di beberapa kecamatan secara serentak.

“Seperti yang kita ketahui di Kecamatan Haurwangi, Bojongpicung, dan Ciranjang kemarin dilanda banjir, lalu di Bojongpicung longsor terjadi di dua titik. Ini menjadi perhatian kita,” kata Herman usai rapat.

Baca Juga:Penanganan Rutilahu di Cianjur Sangat MinimJembatan Gembreng di Karangtengah Cianjur Terancam Ambruk, Menyisakan Plat dan Rangka Besi

Menurutnya, perangkat daerah harus fokus pada pencegahan dari pada penanganan bencana. Karena dinilai lebih mudah juga murah.

“Jangan hanya penanganan. Tapi harus fokus mitigasi pra-bencana. Selain cost-nya murah, secara politik juga bagus,” kata dia.

Dia memberi contoh air sungai yang deras yang mengikis pondasi jembatan seperti yang terjadi di di Jalan Baros, Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah. Jika dilakukan pencegahan, maka biayanya akan lebih murah.

“Misalnya dicegah dengan membuat tanggul agar air sungai tak mengikis pondasi jembatan. Mungkin Rp1 juta cukup. Tapi kalau jembatannya sudah rubuh, pasti pemerintah butuh ratusan juta untuk penanganannya,” kata Herman.

Tak hanya biaya penanganan yang lebih besar, gagalnya pencegahan juga akan mempengaruhi ekonomi, pendidikan, kesehatan warga.

“Cost yang lebih mahal baru kerugian materi, belum kerugian bagi warga, psikisnya, kepanikan yang ditimbulkan. Itu lebih mahal,” kata dia.

Namun, untuk mempertegas, pihaknya akan merancang regulasi yang jelas soal pencegahan. “Karena mitigasi ini aneh dan jarang dilaksanakan maka kita akan buat regulasi khusus. Pencegahan ini lebih murah daripada penanganan,” ungkapnya.

Baca Juga:Strategi Anies Perkuat Kerja Sama Selatan-Selatan: Lakukan seperti Ali SastroamidjojoMinim Penerangan, Hati-hati Melintas Jalan Cianjur-Jonggol

Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Sukmana Wijaya mengatakan pihaknya akan melakukan rapat lagi terkait pembentukan regulasi mitigasi bencana.

Pasalnya, selama ini BPBD hanya bertindak saat dan setelah bencana terjadi.

“Karena BPBD baru bisa turun ke lapangan ketika tanggap bencana, juga penanganan pascabencana. Untuk itu kita akan rapat lagi untuk membahas apakah pencegahan pra-bencana ini bisa dilakukan atau tidak,” ujarnya.

0 Komentar