Sejarah Lengkap Tari Rangkuk Alu

Tari Rangkuk Alu
Tari Rangkuk Alu berasal dari daerah Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Awalnya, Tari Rangkuk Alu bukan tarian, melainkan sebuah permainan tradisional yang disebut \"Rangkuk Alu\".
0 Komentar

cianjur.jabarekspres.com – Tari Rangkuk Alu berasal dari suku Dayak di Kalimantan, Indonesia. Suku Dayak memiliki banyak jenis tarian tradisional yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, koneksi dengan alam, serta mitos dan legenda mereka.

Tari Rangkuk Alu khususnya terinspirasi oleh burung rangkuk alu, yang merupakan salah satu jenis burung air yang sering ditemukan di sungai dan rawa-rawa Kalimantan.

Meskipun tidak ada catatan pasti tentang asal-usulnya, tarian ini telah menjadi bagian penting dari budaya Dayak selama bertahun-tahun.

Baca Juga:Tari Rangkuk Alu Dipilih Menjadi Ikon Google DoodlePj Gubernur Jabar Peringatkan Pemda Jangan Asal Mengeluarkan Izin Bangunan

Tari Rangkuk Alu sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, festival budaya, dan upacara tradisional suku Dayak.

Selain sebagai hiburan, tarian ini juga memiliki nilai simbolis yang dalam bagi komunitas Dayak, menggambarkan hubungan mereka dengan alam serta kehidupan sehari-hari di pedalaman hutan Kalimantan.

Berikut sejarah lengkapnya

Permainan Tradisional Rangkuk Alu

Permainan ini melibatkan dua orang yang melompat-lompat menghindari jepitan bambu yang diayunkan oleh beberapa orang lainnya.

Biasanya dimainkan saat musim panen raya dan bulan purnama sebagai hiburan untuk para remaja berkumpul.

Transformasi Menjadi Tari

Gerakan melompat-lompat dan menghindari jepitan bambu ini kemudian diadaptasi menjadi gerakan tari yang dinamis dan penuh semangat.

Musik tradisional Manggarai ditambahkan untuk mengiringi gerakan para penari.

Makna dan Filosofi

Tari Rangkuk Alu memiliki makna yang mendalam, yaitu:

Kerjasama

Dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang yang melompat dan yang mengayunkan bambu.

Gotong Royong

Semangat gotong royong terlihat dari kerjasama tersebut.

Pantang Menyerah

Baca Juga:Gempa Garut, BNPB: 267 Rumah RusakGempa Tektonik Magnitudo 6,2 di Garut Tidak Berpotensi Tsunami

Para pelompat harus cekatan dan pantang menyerah untuk menghindari jepitan bambu.Rasa syukur: tari ini juga diyakini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Manggarai atas hasil panen yang melimpah.

Tari Pertunjukan

Seiring berjalannya waktu, Tari Rangkuk Alu berevolusi menjadi sebuah tari pertunjukan.

Kostum penari menggunakan pakaian adat Manggarai yang berwarna cerah.

Tari ini sering ditampilkan dalam acara budaya atau sebagai penyambutan tamu.

Pemilihan Tari Rangkuk Alu oleh Google Doodle:

Pada tanggal 29 April 2024, Tari Rangkuk Alu menjadi ikon Google Doodle untuk memperingati Hari Tari Sedunia (International Dance Day).

0 Komentar