RSUD Sayang Cianjur Siap Berlevel Internasional

RSUD Internasional
RS bertaraf internasional itu untuk menyambut visi Indonesia Emas 2045.
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Menyambut visi Indonesia Emas 2045, Bupati Cianjur Herman Suherman berambisi untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur berlevel internasional. Kata dia, pencanangan RS bertaraf internasional itu untuk mengatasi angka stunting yang masih tinggi.

“IPM kita masih rendah, maka perlu adanya RS taraf internasional untuk  mengatasi hal tersebut,” ujar Herman usai rapat pembahasan master plan RSUD Sayang di Ruang Garuda Pendopo Pemkab Cianjur, Rabu (27/12).

Herman merencanakan adanya penambahan gedung baru di komplek RSUD Sayang, seperti dua gedung rawat inap dan poliklinik taraf internasional masing-masing setinggi tujuh lantai sekaligus lahan parkir dan helipad.

Baca Juga:14.510 Orang Camping di Taman Nasional Gunung Gede PangrangoKolaborasi ITB-Pertamina CoRE, Cetak Startup yang Siap Berinovasi

“Tapi kita akan dahulukan gerung rawat inapnya. Gedung tersebut nanti dirancang tahan getaran gempa sampai 9 skala Ritcher, karena kita berpatokan pada getaran Sesar Cimandiri yang bisa mencapai 9 skala Ritcher,” ungkapnya.

Kata dia, meskipun banyak pihak yang mencemooh ambisinya itu, namun Herman menganggap hal tersebut adalah motivasi untuk memperbaiki pelayanan-pelayanan juga infrastruktur RSUD.

“Sebelum infrastruktur, pelayanan-pelayanannya dahuli harus kita benahi untuk hisa naik menjadi taraf internasional. Semua ada tahapannya dulu untuk sampai sana,” kata dia.

Sisi lain, Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Irvan Nur Fauzi mengungkapkan jika anggaran yang diperlukan untuk membangun RS betaraf internasional itu sebesar Rp68 miliar.

“Untuk bangunan estimasinya capai Rp68 miliar. Dan tentunya pasti akan ada sarana dan prasarana lain yang harus dipenuhi dan akan dikerjasamakan antara pihak swasta dan rumah sakit,” kata Irvan.

Jumlah anggaran tersebut diperoleh melalui pembiayaan badan usaha dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBI) sehingga didanai oleh investor.

“Ini memang skema baru jadi agak sulit. Tapi kami ingin mewujudkan skema tersebut agar tak membebani APBD secara finansial. Kita mampu membiayai dengan anggaran BLUD,” ujarnya.

Baca Juga:4 Kasus DBD di Pamoyanan, Dinkes Segera Lakukan Penyelidikan EpidimologiPenasaran dengan Situs Gunung Padang, Wisman Finlandia Ini Kunjungi Cianjur

Gedung rawat inap baru setinggi tujuh lantai tersebut nantinya bisa menampung kurang lebih 250 tempat tidur.

Pambangunan diperkirakan memakan waktu enam sampai delapan bulan. Direncanakan rampung di 2024 mendatang dan bisa langsung dioperasikan.

pertemuannya dengan Bupati Cianjur, untuk membahas beberapa perubahan pada site plan dan Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED) terkait rencana RS bertaraf internasional.

0 Komentar