4 Kasus DBD di Pamoyanan, Dinkes Segera Lakukan Penyelidikan Epidimologi

4 Kasus DBD di Pamoyanan, Dinkes Segera Lakukan Penyelidikan Epidimologi
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres – Empat orang warga Kampung Mitraloka RT 02/RW 18 Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Satu di antaranya masih dirawat di RS Bhayangkara.

Salah seorang warga, Yani (35) menyebutkan jika di lingkungannya, sudah ada tiga orang menderita DBD. Termasuk, keponakannya yakni, Reva Viona (7) yang saat ini harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

“Di sekitar sini sudah tiga orang kena DBD, termasuk keponakan saya. Sudah empat hari dirawat di RS Bhayangkara. Tapi Alhamdulillah trombositnya sudah mulai naik. Sementara satu orang lagi dekat sini tapi beda RT,” ujar Yani saat ditemui Cianjur Ekspres, Jumat (24/11/2023) malam.

Baca Juga:Penasaran dengan Situs Gunung Padang, Wisman Finlandia Ini Kunjungi CianjurTengah Kisruh Dugaan Korupsi, CSM Kembali ‘Minta’ Modal Rp10 Miliar

Kata dia, dua orang lainnya yang terkena DBD, masih merupakan keluarganya. Satu di antaranya, bahkan sampai alami mimisan. “Yang dua kemarin itu sampai dirawat di RSUD Sayang. Mereka sudah sepekan di RS,” ujarnya.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa cepat melakukan pencegahan dengan fogging atau pun upaya lain untuk berantas keberadaan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

“Kita sih maunya pemerintah cepat lakukan fogging. Apalagi ini sudah mau musim hujan, kita takut DBD menimpa anak-anak lain,” kata Yani.

Di sisi lain, Ketua RW 18 Kampung Mitraloka Iskandar mengungkapkan, begitu ditemukan kasus DBD di wilayahnya, dia langsung meminta Puskesmas Cianjur Kota untuk lakukan fogging di lingkungannya.

“Saat itu kita langsung hubungi pihak puskesmas untuk meminta lakukan fogging di lingkungan RW 18. Walau pun cepat merespon, tapi mereka bilang anggarannya sudah dipakai. Tidak tahu dipakai apa,” kata Iskandar saat dikonfirmasi.

Menurutnya, sudah setahun lebih lingkungannya tak pernah difogging. Terakhir kali pada Oktober 2022 silam.

Dia menjelaskan, saat kasus DBD ditemukan, pihaknya langsung mencari lokasi-lokasi yang berpotensi jadi sarang nyamuk DBD.

Baca Juga:Diperiksa Kejari Selama 14 Jam, Mantan Dirut CSM BungkamBupati Herman Kuak Alasan Pecat Fajri Basyir

“Kita curigai dari kolam ikan milik warga, tapi tidak mungkin karena airnya tidak bersih dan jentik nyamuk pasti dimakan ikan. Lalu kita temukan satu rumah warga yang sudah beberapa lama tak ditinggali karena pemiliknya keluar kota. Bisa jadi di dalam ada air tergenang, atau dari saluran-saluran air yang tersumbat,” jelasnya.

0 Komentar