CIANJUREKSPRES– Ikan Pari Jawa merupakan salah satu spesies ikan pari yang sangat langka, Penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Universitas Charles Darwin, Australia menyampaikan secara resmi bahwa Ikan Pari Jawa telah punah.
Spesies ikan pari saat ini dianggap sangat langka dan hanya dapat ditemukan satu kali pada akhir abad ke-19. Peneliti menyebutkan kepunahan ikan pari disebabkan oleh ulah manusia.
Berdasarkan informasi, Kepunahan pari Jawa ini terungkap setelah Internasional Union For Conservation of Nature (IUCN) telah merilis daftar mengenai spesies yang terancam punah.
Baca Juga:Masih Bingung Mau Kemah dimana ? Ini Rekomendasi Tempat Camping Aesthetic di BandungHarga Tiket Masuk, Lokasi dan Fasilitas Wisata Batu Kuda Bandung Murah Meriah
Sejak tahun 1964, daftar Merah IUCN telah mengidentifikasi lebih dari 41.200 spesies yang terancam punah secara global.
Dari daftar tersebut menyampaikan informasi secara detail tentang wilayah penyebaran, ukuran populasi, habitat, ekologi, pemanfaatan dan perdagangan, ancaman, serta tindakan konservasi yang dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dan perubahan kebijakan yang diperlukan guna melindungi spesies tersebut.
Ikan pari masuk kedalam kelompok ikan Stingaree Jawa (Urolophus javanicus). Diketahui dari satu spesiem yang telah dikumpulkan pada tahun 1862 dari pasar ikan di Jakarta. Kemudian tim melakukan pemodelan baru dengan memanfaatkan semua informasi yang tersedia mengenai spesies ini dan mengungkapkan bahwa ikan Stingaree Jawa ini sudah punah.
Penyebab kepunahan Ikan Pari Jawa ini terbukti dengan sejumlah faktor, Menurut penelitian yang dilakukan oleh Julia Constance penangkapan ikan secara intensif diyakini menjadi ancaman utama yang menyebabkan penurunan populasi ikan pari Jawa.
Hasil dari tangkapan ikan di pesisir Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870-an. Pada pesisir utara Jawa, terutama Teluk Jakarta dimana spesies ini ditemukan yang menjadi kawasan industri besar dengan kehilangan dan degradasi habitat yang luas dan berjangka panjang yang mendapatkan dampak parah hingga menyebabkan punahnya spesies ini.
Tak hanya itu, tim peneliti juga mengidentifikasi ancaman lain seperti penangkapan ikan berlebihan dan membuat hilangnya habitat ikan pari. Hingga seorang mahasiswa Ph.D yang bernama Benaya Simeon dari Universitas Charles Darwin, mengungkapkan bahwa meskipun telah dilakukan survei ekstensif sejak tahun 2001, tidak ada spesimen tambahan yang ditemukan hingga saat ini.