CIANJUREKSPRES- Kisah Adan mahasiswa korban tewas erupsi Gunung Marapi menjadi sorotan di media sosial.
Mahasiswa Universitas Riau tersebut merupakan satu dari 23 korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Agam, Sumatera Barat yang terjadi pada Minggu, (3/12/2023).
Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian 3.000 meter. Jenazah Adan ditemukan tim SAR gabungan pada Senin (4/12/2023) pukul 17.39 WIB.
Baca Juga:Duh! Ulah Pengungsi Rohingya Rusak Rumah Susun di Sidoarjo ViralGeger Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Ini Faktanya!
Kisah Adan Mahasiswa Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi
Kisah heroik Adan menjadi perbincangan usai tangkap layar yang menampilkan percakapan WhatsApp-nya dengan sang ibu beredar luas di media sosial.
Saat erupsi, Adan sempat menelpon sang ibu dan memberi kabar bahwa kedua kakinya mengalami cedera parah.
“Bu Adan di sini kena musibah, Adan haus kali, kaki Adan satu putus, satu patah bu gabisa jalan Adan,” ucap Adan, disampaikan oleh seseorang dalam tangkap layar pesan WhatsApp yang dibagikan akun Instagram, @video_medsoss
Dalam tangkapan layar itu juga disebutkan jika Adan merupakan orang pertama yang ditemukan tim SAR.Namun, ia menolak untuk dievakuasi pertama kali.
“Adan itu orang pertama yang ditemukan, tapi waktu ditemukan Adan bilang gini ke tim SAR ‘pak, selamatkan dulu cewenya, tolong bawa dulu cewek ni turun ke bawah, aku tunggu di sini, aku gapapa, aku masih kuat,” tulis narasi pada tangkap layar itu.
Sayangnya, kondisi fisik Adan yang semakin melemah ditambah abu yang terus dihirupnya membuat tubuh pemuda tersebut semakin goyah. Terlebih, lokasi tempat Adan menunggu dengan tempat evakuasi memerlukan waktu temput 4 jam berjalan kaki.
Saat tim SAR kembali menjemputnya, Adan sudah tak bernyawa, ia kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Kini, Adan sudah dimakamkan di Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau Selasa, 5 Desember 2023.