CIANJUREKSPRES– Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Benca Geologi ,Minggu ( 3/12) erupsi Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung terekam dengan amplitudo 75 mm.
Pada selang waktu bebarapa menit , Gunung Anak Krakatau erupsi susul letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Gunung yang terletak di Selat Sunda ini erupsi tepat pada pukul 15.05 WIB.
Letusan Gunung Anak Krakatau menyebabkan abu vulkanik terbang dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak gunung.
Baca Juga:Stefano Beltrame Siap Memberikan Performa Terbaik untuk PersibTim Pelatih Pangeran Biru Ungkap Alasan Perekrutan Stefano Beltrame
Gunung Anak Krakatau erupsi berlangsung selama 1 menit 10 detik. Kolom abu teramati berwarna hitam pekat.
Semburan menyebabkan asap vulkanik dengan intensitas tebal menyasar ke arah barat laut.
Menurut Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi meminta masyarakat untuk tidak mendekat.
Andi mewanti dan menjauh dari Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer.
Sehingga para nelayan yang ingin berlayarpun ikut diimbau untuk ditunda dan diminta jangan dulu berlayar.
Sementara itu kewaspadaan terhadap erupsi Gunung Anak Krakatau berada di level III atau Siaga.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, Siaga, dengan merekomendasikan tidak mendekati gunung dengan radius 5 kilometer,” paparnya.
Baca Juga:7 Manfaat Air Rebusan Daun Salam di Pagi Hari , Dapat Mengurangi Peradangan5 Manfaat Daun Salam yang Wajib Kita Ketahui
Sebelumnya Gunung Marapi erupsi di Sumatera Barat. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.53 WIB.