CIANJUR, cianjurekspres – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar, merespons dengan positif kunjungan dari Disway National Network, pada Senin (27/11/2023) di Kantor Kemendes PTT, Jakarta Selatan.
Dia mengaku siap memberikan dukungan kepada program-program DNN, terutama yang berkaitan dengan kemajuan desa.
“Yang kita butuhkan adalah bagaimana informasi agar dana desa itu sampai ke masyarakat dan dirasakan masyarakat desa,” ucap Abdul Halim.
Baca Juga:Rohto Indonesia Resmikan Perluasan Lini Produk Tetes Mata & Alat KesehatanBayi 12 Hari yang Hilang Kembali Pulang
Adapun perwakilan dari DNN yang hadir dalam kunjungan tersebut antara lain, Direktur Disway.id Tommy C Gutomo, General Manager Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, General Manager Tangerang Ekspres Rudi Susanto, perwakilan dari Radar Lampung Sutanto, serta perwakilan dari Disway Jakarta Ito.
Dalam kesempatan ini, Gus Halim, begitu sapaan akrab Abdul Halim, juga sempat menyinggung mengenai dana desa melalui Musrenbangdes (musyawarah perencanaan pembangunan desa).
“Penggunaan dana desa itu, lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau Musrenbangdes,” ujarnya.
“Musrenbangdes melibatkan semua komponen masyarakat desa. Untuk menyetujui dan menyepakati skala prioritas pembangunan desa yang diajukan untuk tahun selanjutnya. Selain Musrenbangdes, ada juga yang namanya musyawarah desa,” lanjutnya.
Selain itu, guna menciptakan keberlanjutan dalam program-program pembangunan di desa, pihaknya juga telah menekankan kepada para kepala desa untuk menyelenggarakan musyawarah desa (Musdes).
Menurutnya, Musdes ini merupakan hal yang penting, agar program yang dilaksanakan desa semakin terarah. Pada Musdes, masyarakat desa dapat berdiskusi mengenai bagaimana mengelola sumber daya yang ada secara berkelanjutan.
“Sehingga program pembangunan dapat berjalan dengan baik dalam jangka panjang,” tuturnya.
Dia juga menekankan bahwa pemerintahan di desa berbeda dengan di kabupaten atau kota. Gus Halim mengatakan bahwa pemerintahan di desa lebih berbasis kepada pendekatan ke masyarakat.
Baca Juga:Dua Pengendara Luka Parah Akibat Jadi Korban Kebrutalan Geng MotorCuaca Ekstrem, Cipanas-Cianjur Kota-Mande Padam Listrik
“Sampai saat ini perangkat desa (kades) tidak berstatus. Dimasukkan PPPK tidak bisa, ASN juga tidak bisa,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjutnya, diperlukan kolaborasi untuk bisa menyampaikan informasi secara menyeluruh tentang desa. Dirinya menilai DNN Group menjadi wadah yang tepat untuk berbagi informasi berkelanjutan mengenai desa.
“Saya akan mendukung, sekarang desain yang bagus program-program apa yang bisa disupport untuk DNN Group. Rumuskan lebih lanjut. Kita mulai awal 2024,” tuturnya.