CIANJUREKSPRES – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah berkoordinasi dengan pihak FIFA agar memperbolehkan bendera Palestina dikibarkan dalam kompetisi di bawah naungan FIFA.
Erick Thohir berpendapat bahwa sebenarnya FIFA tidak mempermasalahkan jika penonton ingin mengibarkan bendera Palestina sebagai simbol dukungan, kemanusiaan, dan perlindungan HAM.
“FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi,” kata Erick.
Baca Juga:5 Provinsi Penghasil Semangka Terbanyak di Indonesia4 Fitur TikTok yang dapat Mencegah Penyebaran Berita Hoax
Erick pun ikut mengomentari sebuah kabar viral, dimana Komite Disiplin PSSI menjatuhi sanksi pada Persiraja Banda Aceh akibat salah satu penontonnya mengibarkan bendera Palestina.
Menurut Erick, hal tersebut merupakan disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Pasalnya, yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina, tetapi soal suporter yang melakukan pitch invasion.
“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion, yang hal itu tidak diperkenankan,” ucapnya.
“Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan,” tambahnya.
Erick Thohir Ijinkan Bendera Palestina Berkibar
Sama hal nya dengan Erick, Ketua Komite Hukum PSSI, Ahmad Riyadh juga menegaskan bahwa pengibaran bendera Palestina bukan merupakan hal yang dilarang. Oleh karena itulah PSSI tidak memberikan sanksi, melainkan aspirasi.
Riyadh juga mempersilahkan para suporter yang ingin menyemarakkan solidaritasnya di bangku dan tribun stadion.
Seperti yang terjadi pada sejumlah liga dunia, dimana para suporter sepak bola turut membentangkan bendera dan spanduk dukungan untuk Palestina.
Baca Juga:3 Pelajaran Penting dari Film Budi Pekerti yang Baru Saja Rilis5 Kebiasaan Mandi yang dapat Menimbulkan Jerawat
Namun, Riyadh tetap menekankan dan mengingatkan agar tidak ada suporter yang melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan. Hal ini jelas tidak diijinkan karena melanggar peraturan dan keselamatan.
“Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang,” tegasnya.
“Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak,”
“Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan,” tambahnya.