Dewan Cianjur Sebut Wacana Penghapusan Pertalite akan Sangat Merugikan Masyarakat

Perbedaan Pertamax dan Pertalite
Perbedaan Pertamax dan Pertalite
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, menyoroti kabar wacana penghapusan BBM berjenis Pertalite digantikan menggunakan Pertamax Green 92.

Anggota DPRD Cianjur, Diki Ismail, menegaskan, kalau ternyata wacana penghapusan Pertalite tersebut terjadi akan sangat merugikan masyarakat.

“Terutama di saat ekonomi kita hari ini tidak baik, apalagi yang menjadi korbannya nantikan masyarakat bawah, para UMKM ke bawah, para nelayan dan sebagainya,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu (6/9).

Baca Juga:Bapenda Cianjur Berikan Keringanan Pembebasan dan Pengurangan Bayar PBB Bagi Korban Gempa BumiPilkades Serentak 2024 di Cianjur Ditunda, 30 Desa Bakal Dipimpin Pj

Diki yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Cianjur, berharap semoga pemerintah pusat meninjau kembali ataupun menunda hingga perekonomian masyarakat sudah membaik.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) dalam siaran persnya pada 31 Agustus 2023, menegaskan saat ini tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92.

Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92. Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023 dilansir dari laman resmi Pertamina.

Nicke menambahkan, jika nanti usulan tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harganya pun tentu akan diatur oleh pemerintah.

“Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.

Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.

Baca Juga:Kang Lepi Siap Maju Jadi Calon Bupati Cianjur, Herman Suherman: Silahkan SajaDeklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Partai NasDem Optimis akan Menang Telak di Cianjur

“Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan,” jelasnya.

0 Komentar