CIANJUREKSPRES – Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang terjadi pada bulan Dzulhijjah. Bahkan nggak sedikit umat Islam yang berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan di Hari Raya Idul Adha.
Hari Raya Idul Adha juga memiliki beberapa hal yang dilarang untuk di kerjakan oleh umat Islam?
Maka, untuk meningkatkan rasa ketakwaan terhadap perintah dan larangan Allah SWT, dapat menyimak penjelasan mengenai larangan ketika Hari Raya Idul Adha .
BACA JUGA: Daging Kambing vs Daging Sapi,Sehat Larangan saat Idul Adhayang Mana ya?
Baca Juga:Daging Kambing vs Daging Sapi,Sehat yang Mana ya?Waspada Konsumsi Daging Kambing Berlebihan saat Idul Adha
1. Berpuasa di Hari Tasyrik
Hari tasyrik merupakan rangkaian yang terjadi selama bulan Dzulhijjah tepatnya setelah Hari Raya Idul Adha yakni tanggal 11-13 Dzulhijjah.
Di hari-hari tersebut umat Islam dilarang menunaikan ibadah puasa. Hal ini sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist riwayat Muslim berikut ini:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari dzikir,” (HR Muslim).
BACA JUGA: Waspada Konsumsi Daging Kambing Berlebihan saat Idul Adha
2. Memakan Daging Kurban yang Tidak Jelas Status Kepemilikannya
Ketika umat Islam ikut dalam prosesi penyembelihan hewan kurban, maka dilarang untuk mengambil bagian daging untuk disisihkan untuk panitia maupun sebagainya.
Hal ini di jelaskan dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa hanya terdapat tiga orang yang berhak untuk menerima daging kurban adapun haditsnya adalah sebagai berikut:
Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Ashfahani menyebutkan bahwa, “Rasulullah SAW memberikan (daging kurban) kepada keluarganya sebanyak sepertiga, untuk para tetanggannya yang fakir sebanyak sepertiga, dan untuk orang-orang yang meminta sebanyak sepertiga,” (HR. Abu Musa al-Ashfahani).
3. Larangan Memotong Rambut dan Kuku
Ketika telah memasuki bulan Dzulhijjah, maka umat Islam dilarang untuk memotong rambut dan kuku sebagai bentuk pelaksanaan anjuran dari Rasulullah SAW.
Larangan ini sebagaimana keterangan berikut ini:
سَمِعْت أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلمُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
Baca Juga:Tips Mencuci dan Merebus Daging Sapi Supaya EmpukResep Semur Daging Sapi Menu Idul Adha 2023
“Aku mendengar Ummu Salamah istri nabi SAW berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang memiliki sembelihan yang akan dia sembelih, maka apabila hilal Dzulhijjah telah muncul, hendaklah ia tidak mengambil dari rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia berkorban”” (Hadits Muslim No. 1.977 Bab 39).