Bukti Kendaraan Listrik Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

kendaraan listrik dorong UMKM
Kendaraan listrik bdorong UMKM karena penggunaan akan bermanfaat terhadap kedaulatan energi nasional, dimana akan mengurangi impor BBM.
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Menggunakan kendaraan listrik ternyata mampu dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tak hanya itu, penggunaan kendaraan listrik juga mampu mengurangi emisi karbon karena ramah lingkungan.

Menjamurnya kendaraan listrik di Indonesia telah menjadi ladang bisnis baru bagi para pelaku UMKM. Hal ini terlihat dari meningkatnya  kesadaran bahwa ekosistem kendaraan listrik sebagai upaya menjaga lingkungan dan merupakan ceruk bisnis masa depan.

Seperti yang dirasakan pemilik Warung Ayam Goreng Gringging Lombok di Surabaya, Steven, yang memasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di warungnya sejak April 2023 lalu.

Ada Motor Listrik Murah, Cek Sini!

Baca Juga:Tersengat Listrik, Pegawai Toko Smartphone TewasInnalillahi, Ada Jenazah Perempuan Mengambang di Parit Pamoyanan

Sejak memasang SPKLU di warungnya, sudah ada 87 transaksi kendaraan listrik yang mengisi daya di SPKLU nya. Apalagi, warungnya berada di jalur strategis jalan utama dari Solo hingga Banyuwangi.

“Hasil dari SPKLU tentunya menjadi tambahan pendapatan baru bagi saya, ini peluang bisnis yang sangat prospektif,” imbuh Steven.

Franchise SPKLU Menarik Minat Pengusaha

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menjelaskan, bahwa kendaraan listrik dorong UMKM di Indonesia sudah semakin terbentuk dan telah sampai kepada masyarakat luas. Jika sebelumnya franchise SPKLU menarik minat pengusaha mall, perkantoran, saat ini warung makanpun ingin berkontribusi terhadap pengurangan emisi.

Beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

“Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e,” jelas Darmawan.

Apalagi kata Darmawan, listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol,” jelas Darmawan.

0 Komentar