CIANJUREKSPRES – Membingarkan warga Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, akan penemuan jenazah perempuan yang mengambang di parit sisi Jalan Otto Iskandardinata.
Pasalnya, jenazah mengambang di parit tersebut adalah EL (36) yang kerapkali mengalami epilepsi. Hal tersebut berdasarkan penuturan Abo, Ketua RT 02 RW 11, Kampung Pasarean, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur.
Jenazah Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur Meninggal di Malaysia Berhasil Dipulangkan
Baca Juga:10 Orang Tenaga Kesehatan di Cianjur Mengundurkan DiriKorban Arisan Bodong Capai Rp4,6 Miliar
Abo menyebut, korban bukanlah warganya melainkan dari RT01. Namun, korban kerapkali berkeliling di sekitar RT02 untuk berjalan-jalan.
“Warga sekitar tau korban memiliki penyakit ayan, makanya setiap akan melintasi gang selalu mengingatkan agar berhati-hati. Korban juga tidak pernah keliling jauh karena penyakitnya kerap kambuh,” ungkap Abo.
Saat ini korban telah dievakuasi dan membawanya ke rumah oleh pihak keluarga untuk memakamkannya.
Terpisah, Kapolsek Cianjur Kota Kompol, Faisal membenarkan jika korban memiliki riwayat epilepsi. Dalam kasus tersebut pun polisi tak menemukan adanya tanda-tanda tindak kejahatan.
Warga Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 16 Kilometer
Mengenal Penyakit Epilepsi
Menyadur informasi dari Kementrian Kesehatan RI, epilepsi adalah kelainan otak yang dapat mengakibatkan kerusakan sel otak, gangguan kecerdasan dan permasalahan sosial bagi penderitanya.
Gejala yang muncul terkadang hanya sebentar dan akan berhenti dengan sendirinya, seperti kejang. Namun, kejang yang dialami biasanya kaku atau menyentak-nyentak pada tangan, kaki bahkan badan. Kejang epilepsi dapat disertai dengan kesadaran yang terus menurun.
Biasanya, gejala akan muncul karena aktivitas listrik di sel otak tidak normal, dan berlebihan.
Baca Juga:PMI Cianjur Menyerahkan Bantuan Kepada 3.756 Korban Gempa BumiPariwisata Makin Variatif, Warga Punya Banyak Alternatif Berlibur
Gejala yang lain berupa gangguan kesadaran saja, seperti pingsan sepintas tapi berulang-ulang. Bisa juga gangguan sensorik (sensasi rasa) di kulit, seperti kebas pada tangan, kaki atau sebagian badan. Bahkan, dapat berupa gangguan emosi, dan prilaku penderitanya. (can/nik)