CIANJUREKSPRES- Setelah melaksanakan solat idul fitri bersama, terdapat tradisi sebelum bersilaturahmi yaitu tradisi sungkeman saat lebaran yang dilakukan oleh seluruh keluarga.
Sungkeman sendiri merupakan rasa hormat dan bakti kepada orang tua, selain itu sungkeman dilakukan untuk memohon maaf atas kesalahan dimasa lalu dan memohon doa untuk keberkahan dimasa yang akan datang.
Tradisi sungkeman sejatinya memberikan gambaran bahwa kehidupan manusia berlangsung secara terus-menerus. Adapun kehidupan tersebut, dibingkai dengan nilai filosofi mengupayakan diri pribadi agar mencapai kesempurnaan hidup.
Baca Juga:Kisah Dibalik Sinar Indah Danau Kaco Yang MelegendaRekomendasi Tempat Wisata Di Kuningan Terbaru Paling Menarik
Tradisi ini seolah menjadi tanda bukti yang ditunjukkan oleh anak kepada orangtua sebagai rasa terima kasih atas bimbingan dan pelajaran yang diajarkan sejak kecil hingga dewasa.
Rupanya ada beberapa makna dari tradisi sungkem ini sendiri. Dikutip dari Merdeka.com, makna pertama dari tradisi sungkem adalah sebagai sarana yang dilakukan masyarakat Jawa untuk melatih kerendahan hati. Sebab dengan melakukan sungkem, maka seseorang akan melakukan gestur merendah dan menyembah kepada orang yang lebih tua.
Tak hanya itu, masih ada lagi makna lainnya dari tradisi sungkem ini. Makna dari tradisi sungkem yang berikutnya yakni wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orangtua. Sebuah hubungan antara orang yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.