Stop Ucapkan Kata “Jangan” Pada Anak

Stop Ucapkan Kata "Jangan" Pada Anak
Stop Ucapkan Kata "Jangan" Pada Anak
0 Komentar

CIANJUREKSPRES– Stop Ucapkan Kata “Jangan” Pada Anak

Anak kecil memang identik dengan rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi. Namun, tak jarang rasa ingin tahu anak menggiringnya pada situasi yang kurang ideal bahkan cenderung membahayakan dirinya.

Seringkali orang tua langsung sigap mencegah anaknya dengan berkata ‘jangan‘ atau ‘awas‘. Kata tersebut seperti jadi kata pamungkas untuk melarang anak melakukan hal yang tidak diperbolehkan.

Namun, melarang anak dengan kata ‘jangan’ dan ‘awas’ ternyata memiliki dampak negatif terhadap tumbuh kembang psikologinya loh! Apa aja? simak aik baik!

1. Menghambat inisiatif dan kreativitas anak

Baca Juga:Pendidikan Bukan Formalitas Tetapi Fondasi KehidupanSeragam Sekolah Keren Ada di Indonesia Juga Lho

Terlalu sering melarang anak melakukan hal-hal yang ingin dieksplornya ternyata bisa menghambar inisiatif dan kreativitas anak.

Menurut psikolog anak Laura Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids mengatakan, terlalu sering berkata jangan pada anak akan menutup inisiatif dan daya kreatif anak.

Lantas, jika hal ini terus terulang dan sering terjadi, anak bisa menjadi pasif dan tidak mengerti dengan apa yang harus mereka lakukan jika tidak diarahkan oleh orang tuanya.

2. Menghambat keberanian pada anak

Melarang anak melakukan suatu tanpa mengamati dan membiarkannya sedikit mencari tahu dampak dan akibatnya, akan membuat anak jadi penakut.

Berdampak pada perkembangannya secara emosional, fisik, dan mental serta bisa menghambat keberanian anak untuk melakukan hal-hal yang sifatnya inisiatif dan spontan.

3. Membuat anak kebingungan 

Mengatakan kata ‘jangan’ kepada anak juga bisa membuatnya kebingungan. Pasalnya, anak belum paham betul alasan kenapa dia harus berhenti atau tidak boleh melakukan sesuatu.

Ia juga tidak tahu kenapa ia harus berhati-hati terhadap sesuatu. Apa yang orang tuanya katakan, menjadi perintah baginya.

Baca Juga:Negara-Negara dengan Pendidikan Terbaik di DuniaRekomendasi Jurusan SMK yang Mudah dapat Kerja

Namun, di sisi lain, ia tidak benar-benar paham kenapa ia dilarang. Hal ini akan membuatnya bingung dan takut untuk mengeksplorasi dunianya sendiri tanpa bantuan orang lain.

4. Membuat anak tidak percaya diri

Rasa takut yang timbul akibat terlalu sering dilarang akan membuat anak jadi tidak percaya diri untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.

0 Komentar