CIANJUREKSPRES – Lima orang tukang bangunan di Kampung Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang menjadi korban kaburnya mandor proyek dari Aplikator Rumbako. Akibatnya progres pembangunan rumah warga korban gempa terbengkalai.
Camat Warungkondang, Ali Akbar membenarkan adanya kejadian tersebut. Ali mengungkapkan, berdasarkan laporan dari kepala Desa Ciwalen kejadian itu terjadi di Kampung Cipetir.
Hindari Tabrakan, Mobil Mandor Desa Mekarsari Nyungseup ke Sawah
Ali melanjutkan, ketika dirinya mengecek langsung ke lapangan, kejadian itu memang benar adanya.
Baca Juga:Jelang Ramadhan, PLN Intensifkan Pemeliharaan Listrik agar Masyarakat Dapat Beribadah dengan NyamanPascagempa, PLN Sosialisasi Kelistrikan
Mandor yang kabur tersebut posisinya adalah mandor dari salah satu aplikator Rumbako yang sedang melakukan pembangunan salah satu rumah yang terdampak gempa.
Rumah Relokasi Penyintas Gempa Terancam tak Dialiri Air PDAM
“Jadi entah menggunakan sistem dana talang atau apa. Berdasarkan laporan dari laporan pak kades, itu dari Aplikator Rumbako nama apikatornya,” tambahnya.
Aku mengungkapkan, dirinya juga sudah memanggil aplikator atau vendornya yang bersangkutan dan mereka bersedia bertanggungjawab.
“Jadi segala kebutuhan yang ada kaitannya dengan biaya hidup mandor selama ini ada sangkutan utang piutang dengan warung sudah diselesaikan. Terus para pekerja bangunan selama beberapa hari sudah dibayarkan, dan mereka sudah kembali katanya ke tempatnya masing-masing,” katanya.
“Tapi si pihak aplikator katanya memang mengalami kerugian pribadi dari mereka selalu aplikator. Mereka berjanji akan segera menyelesaikan pembangunan rumah tersebut,” tambahnya.
Tenda Pengungsian Berangsur Sepi Usai Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur Berakhir
“Kemudian kami juga berharap para aplikator juga bisa mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan, supaya tidak terdapat kerugian baik dari sisi masyarakat maupun aplikator itu sendiri,” katanya.