Tenda Pengungsian Berangsur Sepi Usai Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur Berakhir

Tenda Pengungsian Berangsur Sepi Usai Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur Berakhir
BERANGSUR SEPI: Tampak tenda pengungsi korban gempa Cianjur berangsur sepi usai masa tanggapa darurat bencana berakhir, Selasa (20/12/2022).(Rikzan RA/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES – Tenda pengungsian gempa Cianjur di Taman Prawatasari, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur berangsur sepi usai masa tanggap darurat bencana (TDB) gempa bumi Cianjur berakhir pada Selasa (20/12/2022). Beberapa tenda bahkan terlihat sudah kosong.

Dari pantauan Cianjur Ekspres, para korban yang mengisi tenda pengungsian gempa Cianjur di Taman Prawatasari sejak Senin (21/11) lalu, mulai merapikan barang-barangnya.

Piket Posko Pengungsian Prawatasari Koramil 01 Kota Cianjur, Sersan Satu (Sertu) Eko mengungkapkan, sejak gempa Cianjur, terdapat kurang lebih 900 jiwa korban yang mengungsi di lokasi pengungsian terpusat tersebut.

Baca Juga:Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur Berakhir Hari Ini, Ini Penjelasan BKAD Soal Dana BTTSesosok Jenazah Korban Tertimbun Longsor Akibat Gempa Ditemukan di Cugenang

“Dari awal sudah ada kurang lebih 900 jiwa yang mengungsi. Kemarin, Senin (19/12) sisa 187 jiwa. Hari ini mulai pagi tadi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Mereka bikin tenda pribadi, dapurnya pun dapur mandiri, karena masa TDB sudah berakhir,” kata Sertu Eko pada Cianjur Ekspres, Selasa (20/12/2022).

Ia mengatakan, 12 tenda yang sebelumnya diisi pengungsi, akan digunakan oleh pasukan TNI yang diperbantukan untuk penanganan bancana gempa Cianjur, dan besok pada Rabu (22/12) akan dibongkar pada tengah hari.

“Bagi pengungsi yang belum bisa pindah, bisa mengisi tenda BNPB yang masih berdiri, belum tau kapan dibongkar. Sementara tenda-tenda TNI, sesuai instruksi pimpinan, akan diisi pasukan, bukan pengungsi,” kata dia.

Ejen (56) warga Kampung Pos Palalangon RT 01 RW 01 Desa Cijedil Kecamatan Cugenang mengungkapkan, dirinya dan 4 anggota keluarganya baru akan pindah pada Rabu (21/12) besok. Kondisi rumahnya sendiri diakui rata dengan tanah.

“Kita lagi bangun tenda sendiri dari terpal, sambil bebersih rumah,” ujarnya.

Kata Ejen, dirinya belum menerima bantuan tenda keluarga yang digadang-gadang sudah disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur. Sehingga harus membeli dua terpal dengan harga Rp600 ribu untuk pengungsian mandiri.

“Kita bikin tenda sendiri, dari terpal dua biji, harganya Rp600 ribu. Dibangun di dekat rumah. Saya belum terima tenda keluarga dari pemerintah,” ungkap Ejen saat ditemui di tenda pengungsian gempa Cianjur di Taman Prawatasari.

0 Komentar