Tiga Infrastruktur Pengendali Banjir di Kabupaten Bandung

Tiga Infrastruktur Pengendali Banjir di Kabupaten Bandung
Ilustrasi: Humas Pemprov Jabar
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES- Sejak tiga infratsruktur pengendali banjir selesai dibangun, banjir di wilayah Kabupaten Bandung kini mulai berkurang.

Meski secara resmi baru diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu (5/3/2023) sebenarnya infrastruktur penting ini sudah beroperasi sejak lama, bahkan sejak 2021 lalu.

Tiga Infrastruktur Pengendali Banjir

Pertama, kolam retensi Andir yang berada dalam wilayah operasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berlokasi di Kecamatan Dayeuhkolot.

 

Baca Juga:Pesantren Sambut Baik Program Kejar Tabbayun Pupuk Kesalehan DigitalDinamika Penanganan Covid-19 di Jabar Usai Tiga Tahun Pandemi

Kolam retensi Andir berfungsi sejak pertengahan Desember 2021. Kolam ini seluas 4,85 hektare. Kolam ini didukung lima polder yang dikerjakan bersamaan dengan Kolam Retensi Andir.

Kelima polder, yakni Polder Cipalasari-1 dengan area tangkapan 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik.

Polder Cipalasari-2 (area tangkapan 11,79 hektare dan volume 1.125 meter kubik).

Polder Cijambe Barat (78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik).

Soal Program IPM yang Belum Tepat Sasaran, Ketua DPRD Cianjur: Jangan Hanya Fokus Infrastruktur Saja

Untuk diketahui, Kolam Retensi Andir dan juga lima polder yang dibangun di Kabupaten Bandung tersebut merupakan proyek infrastruktur pengendali banjir di hulu Citarum yang terintegrasi dengan proyek penanganan banjir Bandung selatan lainnya.

Adapun infrastruktur yang telah dibangun di antaranya yaitu Kolam Retensi Cieunteung, Floodway Cisangkuy, polder-polder dan juga Terowongan Nanjung. Tak hanya itu, normalisasi sungai-sungai wilayah hulu Citarum.

Dikutip dari akun instagram resmi BBWS Citarum, manfaat dari beroperasinya Kolam Retensi Andir sudah dirasakan langsung oleh warga Kampung Cigoso RW 07 dan RW 13 di Kelurahan Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Jika banjir yang biasanya menggenang setinggi 2,5 meter dan bisa berlangsung selama satu minggu, sekarang lebih cepat surut, menjadi hanya sekitar 50 cm dan waktu surut 6-8 jam.

Baca Juga:75 Tahun British Council, Suara Angklung Emil untuk Kuatkan Hubungan Kerja SamaPKL Al Jabbar Punya Tempat Khusus, Emil: Sebelum Ramadan Bakal Lebih Tertib

Sementara itu kolam retensi Cieunteung selain memiliki fungsi yang sama dengan kolam retensi di Andir, juga bisa digunakan warga untuk wisata atau berolahraga.

0 Komentar