CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Polda Metro Jaya merilis data korban komplotan pembunuh berantai (serial killer) Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (70) dan M Dede Solehudin (43) beberapa waktu lalu. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengungkapkan, pihaknya menemukan sembilan korban pembunuhan Wowon Cs.
Polisi menemukan tiga korban tewas di Bekasi, empat kerangka jenazah di Cianjur, satu jenazah dalam pencarian dan satu korban yang tewas di Garut setelah sebelumnya dilempar ke laut. Semuanya adalah family tree dari Wowon, baik istri, mertua, anak tiri bahkan anak kandung.
“Jumlah korban pembunuhan berantai sementara di Bekasi tiga orang meninggal dunia, satu selamat. Di tempat kejadian perkara di Cianjur ada empat kerangka (manusia). Ada pengakuan dari tersangka, satu kerangka lain masih dalam pencarian. Kemudian di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut,” ujar Fadil Imran saat rilis data di Polda Metro Jaya.
Baca Juga:Halimah Jadi Tertutup Setelah Dinikahi WowonGempa Susulan Kembali Guncang Cianjur, Terasa sampai Selatan
Tiga korban yang dibunuh Wowon Cs dengan kopi beracun di Bekasi tepatnya di Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kamis (9/1/2023) adalah Ai Maemunah (40) dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (17). Sementara Neng Rahayu (5) anak kandung Wowon dari Maemunah, selamat dari maut meskipun ikut meminum kopi tersebut.
M Dede yang ikut diracun oleh Wowon dan Duloh, awalnya dikira jadi salah satu korban. M Dede sempat dikabarkan sekarat akibat menenggak kopi beracun.
Sementara, empat kerangka jenazah yang ditemukan di Cianjur adalah Wiwin dan Noneng yang merupakan mantan istri dan mertua Wowon, Bayu (2) yang merupakan anak Wowon dan Maemunah, dan Farida, yang diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW).
Empat kerangka tersebut ditemukan pada Kamis (19/1/2023) setelah Polda Metro Jaya melakukan penggalian bersama tim forensik berdasarkan petunjuk dari para tersangka. Ada tiga lubang yang digali, semuanya berada di wilayah Kecamatan Ciranjang.
Jenazah Wiwin dan Noneng dikubur dalam satu lubang 1×2 meter dengan kedalaman 2 meter tepat di belakang rumah Solihin, di Kampung Babakan Mande RT 05/Rw 02, Desa Gunungsari Kecamatan Ciranjang. Keduanya ditemukan dalam keadaan terbungkus sarung.