Halimah Jadi Tertutup Setelah Dinikahi Wowon

Halimah korban Wowon
Rumah Halimah yang dijual dengan harga Rp30 juta di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Halimah (57), ibu kandung Ai Maemunah (40) masuk daftar korban kekejaman Wowon Cs, korban diduga dibunuh pada September 2016. Meskipun belum dipastikan penyebab kematiannya, Halimah masuk daftar korban Wowon Cs yang dirilis Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Hal itu terungkap dari pengakuan Sarif Hidayat alias Arif (33) yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara hasil pernikahan Halimah dengan Ahal Suparman.

“Ibu (Halimah) meninggal September 2016,” kata Arif.

Arif mengungkapkan, setelah bercerai dengan Ahal Suparman pada kurun waktu 2003-2004, Halimah menjadi single parent selama kurang lebih 10 tahun dan sempat bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi pada 2011 hingga 2013.

Baca Juga:Gempa Susulan Kembali Guncang Cianjur, Terasa sampai SelatanCara Jualan di Tiktok Shop untuk Pemula, Mudah Banget

“Cerai sama bapak (Ahal Suparman) kalau tidak salah waktu saya baru lulus sekolah (SMP), sekitar tahun 2003 atau 2004 saya lupa. Habis itu ibu sempat kerja di Arab dua tahun,” ungkap Arif saat dihubungi, Sabtu (21/1/2023).

Sepulang dari Arab, kata Arif, Halimah dijodohkan oleh Solihin alias Duloh (70) dengan Wowon sekitar kurun waktu 2013 hingga 2014. Saat itu dirinya sempat melihat Duloh.

“Dulu kalau tidak salah Duloh itu masih jualan pindang. Dia yang jodohkan Wowon ke ibu saya,” ujarnya.

Setelah nikah dengan Wowon, Halimah dinilai jadi sosok yang berbeda. Halimah jadi tertutup pada keluarganya. Arif pun ingat, selama menjalin rumah tangga dengan Wowon, Halimah jarang berinteraksi dengan sanak saudaranya.

“Biasanya kami, anak-anaknya sering mendatangi rumahnya di Kampung Sudi Mampir Desa Kademangan Kecamatan Mande. Tapi setelah ibu nikah sama Wowon, malah jadi sosok yang tertutup,” ujar Arif.

Arif mengatakan, selama dengan Wowon, Halimah sempat menawarkan investasi dengan metode penggandaan uang pada Arif. Namun Arif menolak mentah-mentah tawaran ibunya tersebut.

“Kalau punya uang mending investasi penggandaan uang saja. Ibu saya bilang gitu, saya jawab kalau punya uang mending buat modal. Ibu saya juga merahasiakan kepada siapa investasi itu diberikan,” ujarnya.

Baca Juga:Ngeri, Tiga Jenazah Terkubur di ‘Lubang Buaya’Sumedang Disebutkan Jokowi, Ada Apa?

Halimah baru mulai terbuka dengan anak-anaknya, setelah menderita sakit parah pada September 2016, sebulan setelah Halimah menjual rumahnya dengan harga Rp30 juta.

“Waktu mulai sakit, baru saya suruh ke rumah saya di Lampegan. Dari situ saya bawa berobat ke dokter, dari hasil ronsen katanya ada benjolan di rahimnya,” kata Arif.

0 Komentar