CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur sedang melakukan penanganan penyakit difteri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzi mengatakan, difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.
Sebelumnya ada satu orang balita yang dinyatakan meninggal setelah diketahui mengidap penyakit difteri, sehingga dilakukan penanganan ke beberapa orang warga sekitar untuk diperiksa secara khusus.
Baca Juga:Bangunan SMPN 5 Campaka Cianjur JebolRating CSA Melesat Signifikan di 2022, Penerapan ESG BRI Terus Meningkat
“Iya untuk difteri, sekarang lagi penanganan yang seolah kejadian luar biasa,” kata Irvan saat ditemui disela kegiatan vaksinasi Covid-19 massal di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Selasa (4/10).
Dikatakan Irvan, untuk penetapan sendiri pihaknya masih menunggu kultur cairan ditenggorokan yang hingga saat ini masih diperiksa laboratorium di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
“Yang pasti, sekarang kami masih melakukan penanganan secara intensif bagi keluarga dan kerabat korban yang bersentuhan langsung,” katanya.
Irvan mengatakan, usia yang paling rentan terkena difteri adalah anak sekolah dan juga balita. Sehingga Dinas Kesehatan Cianjur saat ini memiliki program imunisasi bagi anak sekolah.
“Difteri ini adalah penyakit yang disebut dengan PD3I atau penyakit yang dapat dicegah dengan cara imunisasi,” kata Irvan.
Menurutnya, masyarakat harus mendapatkan imunisasi yang lengkap terlebih bagi anak usia dini sehingga diharapkan bisa mencegah masuknya penyakit dengan cara imunisasi lengkap.
“Hingga saat ini memang tidak ada kasus lain difteri di wilayah atau kecamatan lain di Cianjur selain di Ciranjang,” jelasnya.
Baca Juga:Catat! Jadwal, Sasaran Hingga Besaran Denda Tilang Operasi Zebra 2022Bertengkar dengan Regi Datau, Ayu Dewi Bawa Kabur Tiga Anak, Gara-gara Denise Chariesta?
Untuk melengkapi itu lanjut Irvan, Dinkes Cianjur saat ini tengah melakukan imunisasi kejar yang memang sebelumnya terkendala dengan pandemi Covid-19.(yis/sri)