HUT RI, Pemkab Cianjur Kembali Gelar Pawai Kuda Kosong, Begini Sejarahnya!

HUT RI, Pemkab Cianjur Kembali Gelar Pawai Kuda Kosong, Begini Sejarahnya!
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur kembali menggelar salah satu kebudayaan asli Cianjur yakni kuda kosong. (Instagram @kudakosongcianjur)
0 Komentar

Cianjurekspres.net- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur kembali menggelar salah satu kebudayaan asli Cianjur yakni kuda kosong.

Pawai kuda kosong ini akan dilaksanakan sebagai rangkaian dari helaran budaya dengan tajuk Seni dan Budaya Lokal Cianjur.

Selain itu nantinya akan ditampilkan beragam kreasi dan budaya keragaman dan kekayaan seni di kabupaten Cianjur dengan carnaval, salah satu yang dinantikan masyarakat ialah kuda kosong.

Baca Juga:Pengunjung Vila di Ciloto Cianjur Sepi, Penjaga Vila: Entah Sampai KapanBendera Merah Putih Sepanjang 222 Meter Terbentang di Bojongpicung Cianjur

Ada baiknya sebelum menyaksikan pawai kuda kosong nanti, kamu harus mengetahui dulu sejarah kuda kosong yang penuh keteladanan.

melansir dari laman kemdikbud.go.id, konon tradisi Kuda Kosong berkaitan dengan sisi kerendahan hati dari leluhur Sunda di Cianjur saat diberikan hadiah kuda oleh Raja Mataram yang saat itu berkuasa di Tatar Pasundan.

Kehadiran kuda kosong turut menandai berdirinya wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Diceritakan, Raden Aria Wiratanudatar mendapat panggilan dari Raja Mataram untuk memberikan upeti sebagai tanda berdirinya wilayah baru di Cianjur.

Raden Kanjeng Aria Wiratanudatar (Dalem Cianjur) kemudian mengutus adiknya bernama Aria Natadimanggala utuk menyerahkan persembahan berupa 3 butir padi, 3 butir pedes (lada) dan 3 buah cabe rawit.

Meski sedikit, upeti tersebut dibalas oleh Raja Mataram dengan hadiah berupa seekor kuda, sebilah keris dan pohon saparantu (kemenyan).

Merasa mendapat amanah dengan segala kerendahan hatinya, Aria Natadimanggala berupaya menjaga hadiah tersebut hingga enggan untuk menaikinya karena merasa hadiah tersebut untuk sang kakak yang begitu ia hormati.

Sesampainya di Cianjur, kuda tersebut diarak mengelilingi kota Cianjur dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat di sana.

Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Cianjur Tegaskan Pinjaman Daerah Harus Sesuai Peruntukkan yaitu 100 Persen InfrastrukturPinjaman Daerah Disetujui, Ini Empat Ruas Jalan yang akan Diperbaiki

Dinamakan kuda kosong, karena saat kembali dari Mataram Aria Natadimanggala tidak menunggangi kuda tersebut.

Sisi kerendahan hati lainnya juga ditampakkan oleh Raja Mataram yang merasa memahami keadaan Cianjur yang baru dibangun hingga dengan senang hati menerima upeti yang sedikit itu, dan membalasnya dengan bantuan kuda, keris dan pohon saparantu yang lebih besar.

0 Komentar