Imbas Perang Rusia Ukraina, Jokowi Ingatkan Harga Roti dan Mie Bakal Naik

Jokowi: Awal Tahun Depan Diperkirakan Sudah Masuk Resesi Global
Presiden RI Joko Widodo.
0 Komentar

Cianjurekspres.net- Invansi Rusia ke Ukraina mempengaruhi komoditas pangan dunia, salah satunya gandum.

Presiden Jokowi mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi kenaikan harga pangan sebagai imbas dari perang Rusia dan Ukraina.

Menurut Jokowi, Indonesia mengimpor gandum dari kedua negara tersebut sebanyak 11 juta ton. Oleh sebab itu, saat pasokan gandum menurun maka akan berdampak pada kenaikan harga produk turunannya seperti roti dan mie.

Baca Juga:Buang Bayi Di Kali Ciliwung, Mahasiswi Ini Dinikahkan Bersama Pacarnya di Polres Metro Jakarta TimurHari Kedua Job Fair 2022 Diikuti 2.000 Peserta

“Hati hati yang suka makan roti yang suka makan mi, harganya bisa naik. Karena apa? ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum 34 persen berada di negara itu. Rusia, Ukraina, Belarusia semua ada di situ,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalamannya saat berkunjung ke Ukraina. Jokowi menyebut Presiden Zelenskyy memiliki 77 juta ton stok gandum yang tidak bisa djual.

Hal serupa pun ia tanyakan saat berkunjung ke Rusia. Jokowi juga menanyakan ke Presiden Vladimir Putin. Ternyata stok gandum di negara itu mencapai 130 juta ton.

“Bayangkan berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia. Dan sekarang ini sudah mulai (langka). Barang itu gak bisa keluar dari Ukraina dan gak bisa keluar dari Rusia,” tuturnya.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan bahwa kemandirian pangan sangat penting sehingga Indonesia tidak mengalami kekurangan pangan.
Ia pun mengingatkan, seluruh kepala daerah di Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong dengan menanam.

“Saya mengajak kepada seluruh bupati utamanya wali kota untuk memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam. Untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari hari penting,” pungkasnya. (disway.id/hsm)

 

0 Komentar