IPM Cianjur Naik, Tapi Tetap Terendah di Jabar

IPM Cianjur Naik, Tapi Tetap Terendah di Jabar
Ilustrasi Pendopo Bupati Cianjur.(Cianjur Ekspres)
2 Komentar

Cianjurekspres.net – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur di tahun 2021 mengalami kenaikan, namun dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat secara peringkat masih yang terendah. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat per 1 Desember 2021, IPM Kabupaten Cianjur tahun 2021 naik menjadi 65,56 poin dari tahun sebelumnya di 2020 yaitu 65,36 poin. Namun secara peringkat masih terendah.

“Ya, betul IPM (Cianjur, red) 2021 naik menjadi 65,56 poin,” ujar Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur, Warji Permana kepada Cianjur Ekspres, Kamis (24/3).

Baca Juga:Sunarso CEO Terbaik, BRI Dinobatkan Sebagai The Best CorporatePendapatan Petani Jamur Kayu di Jabar Capai Rp4,5 Juta per Bulan

Menurutnya, kenaikan IPM Cianjur terjadi di semua komponen. Yakni, Harapan Lama Sekolah dari 11,99 persen (2020) menjadi 12,00 (2021).

Lalu Rata-rata Lama Sekolah dari 7,18 persen (2020) menjadi 7,19 persen (2021) dan Umur Harapan Hidup dari 70,13 persen (2020) menjadi 70,32 persen (2021). Begitupun dengan Pengeluaran perkapita dari Rp7,980 juta per tahun (2020) menjadi Rp8,052 juta per tahun (2021).

“Terjadi kenaikan (IPM, red), namun masih terendah se-Jabar. Meskipun begitu, tetap ada kenaikan. Artinya, program pemerintah daerah cukup berhasil,” ungkap Warji.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah pada Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cianjur, Lenna J. Sunarja, menjelaskan, berdasarkan RPJMD 2021-2026 ditargetkan rata-rata kenaikan IPM 1 persen setiap tahun.

“Peran Bappelitbangda dalam peningkatan IPM, yaitu mengarahkan program kegiatan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pada elemen penunjang peningkatan IPM itu sendiri,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis (24/3).

Khususnya, Lenna mengungkapkan, di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi melalui proses pembangunan yang melibatkan berbagai pihak pemangku kebijakan (hexahelix). Yakni, pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi, media dan komunitas.

“Karena peningkatan IPM tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah jadi harus menjadi suatu gerakan yang masif,” katanya.

Baca Juga:Benahi Permasalahan Bangsa, Ridwan Kamil Diharapkan Jadi Presiden RIDukungan Ridwan Kamil untuk Maju Pilpres 2024 Disuarakan dari Banjarnegara

Diberitakan sebelumnya, Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur, menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih terendah se-Jawa Barat dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Cianjur Tahun 2023 beberapa waktu lalu.

2 Komentar